Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memproses santunan untuk korban angin kencang yang rumahnya roboh atau rusak dalam empat kejadian selama Januari.
    
"Warga yang rumahnya roboh atau rusak memperoleh santunan uang berkisar Rp500 ribu sampai Rp5 juta," kata Sekretaris BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia, di Bojonegoro, Rabu.
    
Lebih lanjut ia menjelaskan besarnya santunan dilakukan melalui proses verifikasi di tingkat kecamatan dan desa untuk menentukan tingkat kerusakan rumah warga yang mengalami musibah angin kencang.
    
Dengan demikian pemberian santunan uang tidak bisa dilakukan langsung, tetapi melalui proses verifikasi sehingga membutuhkan waktu maksimal sebulan.
    
"Tapi kami sudah mengajukan pencairan ke kas daerah untuk mencairkan santunan korban angin kencang. Yang jelas untuk rumah warga yang roboh besarnya santunan Rp5 juta," jelas dia.
    
Sesuai data di BPBD setempat menyebutkan empat kejadian angin kencang selama Januari itu lokasinya tersebar di delapan desa di Kecamatan Gayam, Sumberrejo, Baureno, kanor, Kalitidu dan Balen.
    
Dalam kejadian angin kencang yang datang bersamaan hujan deras mengakibatkan tujuh rumah roboh,satu rumah rusak karena tertimpa pohon tumbang dan dua warga mengalami luka-luka.
    
Selain itu sebuah rumah budi daya jamur di Desa Nglarangan, yang berisi jamur tiram siap panen dan sebuah penggilingan padi roboh di Desa Temu, keduanya di Kecamatan Kanor, roboh disebabkan angin kencang.
    
"Perkiraan kerugian dalam kejadian angin kencanag mencapai Rp365 juta, dengan kerugian terbesar kerusakan jamur tiram yang tidak bisa dipanen," jelasnya.
    
Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo menjelaskan BPBD setiap hari melakukan pemantuan rutin prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya.
    
"Pemantauan cuaca kita lakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi cuaca ekstrem di daerah kami, mulai hujan lebat disertai angin kencang dan petir," tandasnya.
    
Ia menambahkan berdasarkan prakiraan cuaca di daerahnya akan terjadi curah hujan tinggi disertai angin kencang selama Januari sampai awal Februari.
    
"Kami juga sudah menginstruksikan tim penanggulangan bencana di tingkat kecamatan dan desa untuk mengantisipasi secepatnya kalau sewaktu-waktu di daerahnya terjadi bencana banjir, angin kencang termasuk tanah longsor," paparnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017