Tulungagung (Antara Jatim) - Sedikitnya enam ekor ternak sapi di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mati mendadak tanpa diketahui penyebabnya (misterius) sehingga memicu kekhawatiran peternak akan munculnya wabah anthrax di wilayah tersebut.
    
"Sama sekali tidak ada gejala sakit sebelumnya. Tahu-tahu sapi sudah dalam kondisi kejang lalu mati," kata Ayunika Lestari, peternak sapi di Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru, Senin.
    
Ayunika mengaku sudah dua ekor sapi miliknya mati dalam sebulan terakhir.
    
Selain milik Ayunika, warga menyatakan ada empat ekor ternak sapi milik peternak lain di desa yang sama mati mendadak.
    
"Gejala sakitnya aneh. Kami takut ini ada kaitannya dengan yang sedang terjadi di Jawa Tengah (wabah anthrax)," ujarnya.
    
Ayunika menjelaskan, sapi yang mati memiliki gejala hampir sama, yakni yang awalnya sehat tiba tiba kejang-kejang dan dalam hitungan 8-10 jam sapi tersebut mati.
    
"Saya melihat sapi dalam kondisi kejang sekitar pukul 05.00 WIB. Sempat saya beri minuman air kelapa dan pepaya. Kondisi sempat membaik namun pada pukul 15.00 WIB sapi sudah kejang dan mati," tuturnya.
    
Yunita mengaku tidak mengetahui penyebab pasti kematian sapinya tersebut.
    
Ia hanya berharap ada perhatian dari pemerintah agar warga tidak cemas dengan keadaan tersebut.
    
"Sapi saya yang mati semuanya betina, dan dalam keadaan hamil," katanya.
    
Dikonfirmasi, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Tulungagung Mulyanto mengakui telah mendengar informasi matinya enam ekor sapi di daerah tersebut.
    
Namun ia berdalih tidak bisa memastikan penyebab kematian sapi-sapi itu karena belum ada uji sampel laboratorium.
    
"Iya saya sempat mendengar kabar tersebut, namun ketika petugas datang sapi sudah tidak ada," katanya.
    
Mulyanto mengatakan, dinas peternakan menolak kasus kematian sapi itu dikaitkan dengan wabah anthrax yang saat ini sedang terjadi di wilayah Kulon Progo, Yogyakarta.
    
Ia hanya bisa berharap agar masyarakat segera melapor, jika ada sapinya yang mengalami gangguan kesehatan yang berpotensi menyebabkan kematian.
    
"Kalau untuk anthrax saya kira tidak mungkin. Cuma harapan saya, jika ada sapi yang mati mendadak agar segera melapor," ujarnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017