Surabaya (Antara Jatim) - Legislator mengharapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera memperbaiki stadion Gelora Bung Tomo (GBT) setelah adanya kepastian diperbolehkannya kembali Persebaya berlaga dalam kancah persepakbolaan nasional.
     
Wakil Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Junaedi, di Surabaya, Minggu, mengatakan dengan adanya kepastian status Persebaya ini tentunya harus disambut dengan positif oleh Pemkot Surabaya. 
     
"Salah satunya dengan memperbaiki Gelora Bung Tomo yang kabarnya akan menjadi homebase Persebaya," katanya.
     
Hanya saja, lanjut dia, untuk menggunakan lapangan Gelora Bung Tomo yang berkapasitas maksimal 60 ribu penonton tesebut, PT Persebaya Indonesia sebagai pemilik Persebaya Surabaya harus membayar biasa sewa.
     
Menurut dia, biaya sewa ini  sudah ditetapkan sesuai Perda II Tahun 2013 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah. Berdasarkan klasifikasi pertandingan, Persebaya Surabaya harus membayar biaya sewa Rp25 juta setiap laga divisi utama. 
     
Sementara itu, untuk harga sewa sekali latihan selama dua jam dikenakan biaya Rp1,5 juta. Sedangkan tarif sekali pertandingan untuk liga super nasional dipatok harga Rp30 juta, laga internasional Rp70 juta dan kejuaran lokal hanya Rp5 juta.
     
"Untuk menyambut kembalinya Persebaya tentunya Pemkot Surabaya harus siap segala infrastruktur pendukung termasuk lapangan yang akan digunakan jika nantinya disewa. Harganya sudah ada dan diatur dalam perda teribusi daerah," ujarnya.
     
Junaidi menegaskan perlunya Pemkot Surabaya untuk memperbaiki fasilitas Gelora Bung Tomo dan infrsasttruktur yang menuju ke sana. Menurutnya sampai saat ini jalan ke Gelora Bung Tomo belum layak karena sempit.
     
Ia mengatakan jalan akses ke Gelora Bung Tomo memang kurang layak, utamanya untuk even nasional. Jalan akses ke GBT  itu menyempit mulai pertigaan Terminal Benowo  sampaiarea stadion.
     
Pada kesempatan itu tak lupa, ia juga meminta kepada Pemkot Surabaya untuk memperhatikan suporter Persebaya Surabaya, Bonek Mania agar nantinya bisa tertib dan menjadi pendukung yan cerdas dan kreatif.
     
"Ya bonek harus diberhatikan dan dibina dengan baik. Sayang jika nantinya terus dicap rusuh padahal kan bisa menjadi suporter kreatif dan manjadi contoh karena jumlahnya sangat banyak," kata Junaidi.
     
Menurutnya, kembalinya Persebaya Surabaya menjadi anggota PSSI dan mengikuti kompetisi merupakan obat kerinduan pecinta bola di Surabaya dan Indonesia. Karena itu pihaknya meminta semua pihak untuk mendukung Persebaya Surabaya.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017