Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Kebakaran (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, dengan tiga unit mobil pemadam kebakaran batal memadamkan kebakaran di tempat penjual makanan di Pasar Kota, Kamis.
    
"Kami mengerahkan tiga unit mobil pemadam kebakaran untuk berjaga-jaga, sebab informasi yang kami terima kejadian kebakaran di pasar kota," kata Kasi Pemadaman BPBD Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro.
    
Namun, menurut dia, kebakaran di salah satu lokasi pedagang penjual makanan lontong kikil di Pasar Kota bisa teratasi dengan pemadaman secara tradisional yang dilakukan para pedagang di pasar setempat.
    
"Mobil pemadam kebakaran sudah berada di lokasi kemudian kembali, karena kebakaran bisa teratasi," ucapnya.
    
Selain itu, jajaran kepolisian resor (polres) dan dinas perhubungan (dishub) setempat mengerahkan sejumlah personel untuk mengamankan pasar kota.
    
Kejadian kebakaran di di tempat penjual lontong kikil milik Sarpin (55), warga Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, sekitar pukul 10.30 WIB.
    
"Pemadaman kami lakukan bersama pedagang lainnya dengan memanfaatkan karung yang dibasahi air," kata Sarpin.
    
Lebih lanjut ia menjelaskan Kebakaran di tempat penjualannya itu berawal dari istrinya yang mengoreng berbagai aneka makanan gorengan, seperti tempe, ote-ote, juga makanan lainnya dengan tempat gorengan besar.
    
Karena gas habis kemudian istrinya membeli gas baru yang kemudian kembali dipasangkan di kompor gas.
    
"Gas tidak bocor, tetapi ketika saya mulai menyalakan kompor mendadak api menyambar minyak goreng di tempat pengorengan," kata Ny. Sarpin.
    
Kebakaran, lanjut Sarpin, sempat membuat panik para pedagang lainnya karena api mulai menjilat atap di pasar setempat, sebelum akhirnya kebakaran bisa teratasi.
    
"Jumlah karung goni yang dibasahi air untuk memadamkan kebakaran cukup banyak," ucap Sarpin menambahkan.
    
Seorang pedagang sayur-sayuran asal Desa Menilo, Kecamatan Soko, Tuban Ny. Muntiah mengaku kehilangan uang sekitar Rp1 juta bersamaan dengan kejadian kebakaran tempat dagangan Sarpin yang persis disebelahnya.
    
"Uang sekitar Rp1 juta saya letakkan di dalam baskom. Padahal saya tidak kemana-mana, tetapi uang di dalam baskom di dekat saya dibawa kabur orang," katanya. (*)


Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017