Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro menyatakan banjir luapan Bengawan Solo mengancam daerah hilir Jawa Timur, yang dipengaruhi hujan dalam beberapa hari terakhir.

Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Hendro, Rabu, menyelaskan banjir mengancam daerah hilir Jawa Timur, karena ada kenaikan air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi.

Di daerah setempat ketinggian air Bengawan Solo masuk siaga kuning dengan ketinggian 7,90 meter pukul 09.00 WIB.

"Naiknya ketinggian air Ndungus, dipengaruhi hujan di Ponorogo dan sekitarnya," jelas dia.

Namun, menurut dia, Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, tidak terjadi banjir, termasuk ketinggian air di Waduk Gajahmungkur, Wonogiri, Jawa Tengah, masih dibawah siaga banjir.

Sesuai data ketinggian air pada papan duga di Waduk Gajahmungkur, Wonogiri, hari ini mencapai 131,68 meter, masih di bawah siaga.

Meski demikian, lanjut dia, hujan yang terjadi secara merata juga mengakibatkan sejumlah sungai di hilir, Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan, yang  bermuara ke Bengawan Solo juga penuh.

Sesuai prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, kata dia, curah hujan selama Januari di sebagian daerah Bojonegoro berkisar  151-200 mm dan sebagian lainnya 301-400 mm.

"Tapi curah hujan di Madiun dan Ponorogo dan sekitarnya lebih tinggi dibandingkan curah hujan di Bojonegoro," tandasnya.

Sesuai data, ketinggian air pada papan duga di Bojonegoro merangkak naik menjadi 11,67 meter pukul 12.00 WIB.

Begitu pula ketinggian air Bengawan Solo di hilirnya dalam waktu bersamaan juga naik, mulai Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, masing-masing 5,97 meter, 4,42 meter, 3,04 meter dan 1,15 meter.

"Meskipun air di hilir Jawa Timur naik, tetapi masih di bawah siaga banjir," ucapnya, menegaskan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, menyatakan lebih mewaspadai banjir bandang yang disebabkan curah hujan tinggi yang terjadi dalam beberapa hari ini.

"Melihat curah hujan tinggi yang terjadi beberapa hari daerah kami rawan terjadi banjir bandang," ucapnya.  (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017