Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan hujan lokal dalam beberapa hari ini mempengaruhi ketinggian air Bengawan Solo, tetapi tidak terlalu besar.
    
"Hujan lokal mengakibatkan ada kenaikan ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, tetapi kenaikannya hanya sedikit," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Hendro, Selasa.
    
Saat ini, lanjut dia, ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, masih jauh dibawah siaga banjir, meskipun ada kenaikan yang dipengaruhi hujan lokal.
    
Sesuai data, ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro yang semula 9,30 meter naik menjadi 9,97 meter, Selasa pukul 09.00 WIB.
    
Ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer, dalam waktu bersamaan 24,60 meter, naik dibandingkan tiga jam sebelumnya yang hanya 24,38 meter.
    
"Di daerah hulu Bojonegoro ada kenaikan ketinggian air Bengawan Solo, tetapi hanya sedikit," ucapnya.
    
Sedangkan ketinggian air Bengawan Solo di hilir mulai Babat, Karanggeneng, Laren dan Kuro, semuanya di Lamongan, juga masih di bawah siaga banjir masing-masing 5,02 meter, 3,68 meter, 2,57 meter dan 0,94 meter.
   
 "Kenaikan air di hilir Jawa Timur masih di bawah siaga banjir," katanya menegaskan.
    
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, menjelaskan BPBD tetap mewaspadai ancaman banjir dengan pertimbangan puncak curah akan terjadi selama Januari sampai awal Februari.
    
Hanya saja, menurut dia, peluang yang kemungkinan terjadibukan banjir luapan Bengawan Solo, tetapi banjir bandang.
    
"Curah hujan yang terjadi di daerah kami mulai tinggi dalam beberapa hari terakhir. Tapi karena Bengawan Solo dalam kondisi kosong maka pengaruhnya tidak terlalu besar," ucapnya menambahkan.
    
Sesuai data di daerahnya sejumlah sungai rawan menimbulkan banjir bandang, antara lain, Kali Pacal, Kali Semar Mendhem, Kali Kening juga melintas di Tuban, yang semuanya muaranya ke Bengawan Solo.
    
"Kami sudah menyiapkan berbagai kebutuhan dalam menghadapi datangnya banjir bandang juga luapan Bengawan Solo," tandasnya.
     
Bagian Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (SDA) IV Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Hidayat,  menambakan juga sudah menyediakan berbagai kebutuhan material untuk mengantisipasi datangnya bencana banjir di daerah hilir Jawa Timur.
     
"Berbagai kebutuhan yang kami siapkan mulai karung, bronjong, kawat juga lainnya," ucapnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017