Surabaya, (Antara Jatim) - Sebanyak 24 ribu rumah tangga di Surabaya, Jawa Timur mulai kini sudah bisa menggunakan gas bumi untuk memasak melalui sambungan pipa, sebagai salah satu program pemerintah mendorong pemanfaatan gas bumi di kalangan terkecil rumah tangga.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) IGN Wiratmaja Puja di Surabaya, Senin mengatakan keberadaan rumah tangga di Surabaya dalam menggunakan gas bumi adalah bagian dari upaya pemerintah mendorong program konversi elpiji ke gas bumi, salah satunya melalui pembangunan jaringan gas bumi rumah tangga.

Ia mengatakan setiap tahunnya, pemerintah mengeluarkan dana APBN untuk menambah jaringan gas bumi di berbagai daerah, salah satunya Surabaya.

"Pemerintah menargetkan pada tahun 2017 bisa menambah 53 ribu hingga 59 ribu sambungan gas rumah tangga, dan akan dibangun serta dialirkan secara bertahap," ucapnya.

Pembangunan pipa gas, kata dia dilaksanakan mulai dari wilayah Surabaya Timur dengan pelaksanaan sebanyak 99 sambungan di rusun Penjaringan Sari 3 dan 25 titik di Pandugo 1 dan 2.

"Total pipa yang sudah dibangun dan kini sudah mengalirkan gas bumi ke 24 ribu rumah tangga mencapai lebih dari 196 kilometer (km) yang tersebar di Surabaya Timur, Tengah dan Selatan dengan total biaya pembangunan sekitar Rp221 miliar," tuturnya.

Sebelumnya, Kementerian ESDM menugaskan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) pada 2015 untuk melakukan pembangunan dan pengoperasian sebanyak 24 ribu sambungan gas rumah tangga di Surabaya berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 4823.K/12/MEM/2015.

Ia menambahkan, pemanfaatan gas bumi melalui pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga merupakan program berkelanjutan Kementerian ESDM sebagai bentuk konsistensi pemerintah dalam menyediakan energi bersih, murah dan terjangkau untuk masyarakat.

"Jadi ibu-ibu tidak perlu khawatir mau masak jam berapa pun, karena gasnya tidak akan habis, 24 jam mengalir. Harganya pun jauh lebih hemat dibanding pakai elpiji serta paling penting juga aman dan bersih," ujarnya.

Selain di Surabaya, jaringan gas bumi yang dibangun pemerintah dan siap digunakan masyarakat juga ada di beberapa daerah, salah satunya Batam dan Tarakan.

"Kemarin itu di Batam sudah mengalir gas buminya secara bertahap sebanyak 4 ribu rumah, hari ini di Surabaya dan menyusul di Tarakan," tuturnya.

Kepala Wilayah PGN Surabaya, Misbachul Munir mengatakan PGN mendapatkan penugasan dari pemerintah pada tahun 2015 untuk mengelola jaringan gas bumi ke 43.337 rumah tangga di 11 kabupaten/kota di Indonesia.

PGN, kata dia, juga mendapatkan tugas dari pemerintah pada tahun 2016 untuk membangun sambungan jaringan gas bumi untuk 49 ribu rumah tangga, di Tarakan, Surabaya, dan Batam.

"Tahun ini pemerintah kembali menugaskan PGN untuk membangun dan mengoperasikan sebanyak 26 ribu sambungan gas rumah tangga, berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan SUmber Daya Mineral (Kepmen) No 8086 K/12/MEM/2016. Penugasan 26.000 sambungan tersebut tersebar di Bandar Lampung, Musi Banyuasin dan Mojokerto," imbuhnya.

Khusus di Jawa Timur, kata Munir, PGN telah menyalurkan ke lebih dari 26.699 pelanggan industri, rumah tangga, usaha komersil hingga UMKM, dengan rincian, Surabaya dan Gresik sebanyak 19.334 pelanggan, Sidoarjo sebanyak 6.889 pelanggan, dan Pasuruan 476 pelanggan.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017