"Kami ini bonek mania... kami selalu dukung Persebaya... di mana kau berada, di situ kami ada karena kami bonek mania..."
Lama tak terdengar nyanyian itu di tribun stadioan. Dulu, di Stadion Gelora 10 Nopember, sekarang tak ada aktivitas sepak bola nasional di sana, maka dipindah ke Stadion Gelora Bung Tomo.
Dua jam sebelum kick off, suporter mulai berdatangan. Telat sedikit, jangan harap dapat tempat duduk nyaman, pandangan ke lapangan jelas dan teduh tentunya.
Gemuruh nyanyian itu terngiang hampir setiap akhir pekan, saat tim kebanggaan Kota Pahlawan berseragam hijau-hijau tampil di hadapan puluhan ribu suporternya yang tergabung dalam Bonek Mania.
Perlahan, suara mereka nyaris tak terdengar, bahkan lenyap seiring tidak diakuinya Persebaya dari keanggotaan PSSI yang mengharuskan mereka tak berkompetisi secara resmi.
Saya tak membicarakan penyebabnya kenapa, karena jawabannya hampir setiap hari menghiasi media massa, elektronik maupun cetak, dan sudah bukan menjadi rahasia umum lagi.
Yang jelas, kini Persebaya telah kembali. Riuhnya suporter bakal terdengar lagi. Jalanan Kota Pahlawan bakal menghijau kembali. Persebaya is back.
Melalui Kongres PSSI di Bandung, 8 Januari 2017, nama Persebaya resmi tercatat sebagai keanggotaan dan dibebaskan dari sanksi, sekaligus diberi kesempatan bermain di Divisi Utama.
Jangan lupa, "Green Force", julukan Persebaya, pernah mengangkat piala dan meraih titel juara Divisi Utama Liga Indonesia.
Butuh waktu satu musim memang untuk kembali ke kasta tertinggi Liga Indonesia. Tapi setidaknya, ini akan menjadi awal penting dan berharga untuk merasakan kembali atmosfer liga setelah bertahun-tahun hilang di "Kota Buaya".
Mungkin, ini juga yang dirasakan Bonek. Mereka yakin Persebaya musim berikutnya akan datang, akan menantang dan menerkam lawan-lawannya.
Bonek menjadi aktor utama dibalik kesuksesan Persebaya dibebaskan dari sanksinya. Selama masa penantian, mereka tak pernah berhenti seolah tidak mengenal kata lelah berjuang demi Persebaya.
Pagi, siang, sore, malam, tak kenal waktu melakukan berbagai cara. Pikiran dan tenaga juga tak dipikirkannya. Uang serta harta tak dimasalahkannya. Jarak yang memisahkan Surabaya-Jakarta maupun Surabaya-Bandung demi mengawal Persebaya juga bukan dijadikan penghalangnya.
Bantuan dukungan pun mengalir. Suporter-suporter tim Liga Indonesia tak tinggal diam dan jangan dilupakan. Kebersatuan mereka terbukti dan membuahkan hasil.
Ayo "Mbonek" (Ayo menjadi Bonek). Tidak lama lagi musim bergulir. Mari berbondong-bondong ke stadion, datang dan berikan dukungan.
Surabaya rindu nyanyian tribun timur (tribun wetan), tribun utara (tribun lor), trimun selatan (tribun kidul), dan tribun barat (tribun kulon).
Ayo nyanyikan chant-chant dukungan penyemangat pemain bermain garang dan menggebu mencetak gol ke gawang lawan.
"Terbanglah tinggi kau di angkasa, tunjukkan pada semua mata dunia, Surabaya pun juga punya kebanggaan Green Force Persebaya Emosi Jiwaku. Semangat kami
Tak pernah padam, suara kami pun tak kan pernah hilang, Yakinilah bahwa
kau tak kan sendirian, di sini kami selalu mendukungmu".
(Chant Persebaya Kau Tak Sendirian).
Selamat datang kembali Persebaya...Welcome Back...
Terima kasih Bonek...Salam Satoe Nyali...Wani...
Ayo Mbonek Rek...
(*)
(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017