Magetan (Antara Jatim) - Tanaman cabai rawit di Desa Kedungpanji, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, terserang hama lalat buah hingga membuat petani rugi jutaan rupiah.
Petani cabai rawit desa setempat Suwondo, di Magetan, Sabtu mengatakan, akibat serangan hama lalat buah, tanaman cabai tidak bisa berkembang dengan baik.
"Selain itu, buah cabai yang tumbuh juga tidak maksimal dan membusuk. Kami rugi hingga jutaan rupiah atas kondisi ini," ujar Suwondo kepada wartawan.
Menurut dia, sejak musim tanam hingga jelang masa panen kali ini, tanaman cabainya sudah diserang hama lalat buah. Pihaknya sudah melakukan penyemprotan obat, namun upaya itu sia-sia, karena lalat buah tak kunjung hilang.
"Kondisi hama lalat buah yang sulit diberantas tersebut juga dipengaruhi oleh cuaca yang tidak menentu. Setelah disemprot, turun hujan, obatnya hilang malah hamanya yang bertahan," kata dia.
Hal yang sama dialami oleh petani cabai keriting di desa setempat, Sunarto. Tanaman cabai keritingnya diserang hama ulat "grayak".
"Ulat grayak itu memakan buah cabai sehingga membuat cabai rusak, berlubang, dan rontok. Petani rugi jutaan rupiah," kata Sunarto.
Kondisi seperti itu membuat hasil panen petani merosot tajam. Hasil panenan yang minim, berdampak juga pada pasokan petani ke pedagang di pasar. Hal itulah yang membuat harga cabai rawit dan jenis cabai lainnya meroket di pasaran.
Suwondo menambahkan, di saat harga cabai sedang tinggi di pasaran, para petani seakan tidak diuntungkan dengan kondisi tersebut. Hasil panen yang merosot dan tingginya biaya produksi selama masa tanam belum sebanding dengan harga jual cabai di tingkat petani.
"Untuk menutupi biaya produksi, kami terpaksa menanam kacang di sela tanaman cabai. Dengan harapan hasil panen kacang bisa memberikan keuntungan," kata dia.
Pihaknya berharap kondisi cuaca di tahun 2017 lebih baik dari sebelumnya, sehingga dapat mendukung pada musim tanam cabai berikutnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017