Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo berharap  kepada Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (Aptisi) untuk membantu pertumbuhan pendidikan dan kesehatan melalui pendidikan karakter serta kemampuan atau keahlian tambahan.

"Saya sangat berterima kasih karena keterbatasan pemerintah dibantu swasta untuk mencerdaskan bangsa dan memberikan pendidikan karakter yang baik sesuai kultur bangsa," ujarnya di sela menerima kunjungan Aptisi Jatim di kantor Gubernur di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, pendidikan dan kesehatan menjadi kunci dasar meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan sehingga jika keduanya berjalan baik maka otomatis kualitas sumber daya manusia (SDM) turut meningkat.

"Imbasnya nanti pasti meningkatkan pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur," ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Gubernur menjelaskan bahwa permasalahan dasar di Jatim yakni soal diskriminasi pendidikan dan cara pandang yang bukan pada subyeknya, melainkan administrasi. 

Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu juga menyampaikan sekitar sejuta lebih rakyatnya mengenyam pendidikan diniyah salafiyah yang saat ini tak memiliki akses karena tidak masuk di Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan.

"Inilah mengapa kemudian IPM Jatim, khususnya SDM kita dalam posisi yang tidak bagus. Hal ini sulit dimasuki karena menjadi bagian kultural dan sampai sekarang belum tuntas, terutama di kawasan 'tapal kuda' di Jatim," katanya.

Sementara itu, Ketua Aptisi Jatim Prof Suko Wiyono menyampaikan pihaknya menyelanggarakan Musyawarah Wilayah pada 11 Februari 2017 dan berharap Gubernur Jatim menghadirinya sekaligus memaparkan program-program.

Aptisi Jatim sekarang memiliki anggota berjumlah 363 perguruan tinggi swasta (PTS) mulai kampus kecil hingga besar yang tersebar di seluruh daerah di provinsi ini.

Turut mendampingi dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rachman serta beberapa rektor PTS, antara lain Rektor Universitas Darul Ulum Jombang, Rektor Universitas Adibuana Surabaya, Rektor Universitas Widya Kartika Surabaya dan lainnya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017