Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur optimistis Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, airnya masih akan bertambah setelah dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan tanaman padi selama sepekan.

"Air Waduk Pacal masih akan bisa bertambah lagi, sebab Januari ini curah hujan cukup tinggi," kata Kasi Pemanfaatan Sumber Air Dinas Pengairan Bojonegoro Setiyono, di Bojonegoro, Selasa. 

Oleh karena itu, menurut dia, Waduk Pacal masih berpeluang memperoleh tambahan air hujan sehingga bisa menampung air hujan untuk persediaan musim kemarau.

Ia mengakui stok air Waduk Pacal sempat menurun karena dikeluarkan sebesar 4 meter kubik per detik untuk mencukupi kebutuhan sawah di sepanjang daerah irigasinya selama sepekan.

Air waduk dikeluarkan sejak 28 Desember 2016 dan kemudian pintu pengeluaran ditutup pada 5 Januari. 

Menurut dia, air waduk dikeluarkan karena ada permintaan petani untuk mencukupi kebutuhan air pada awal tanam tanaman padi.

Saat ini, lanjut dia, di sepanjang daerah irigasinya ada tanaman padi seluas 12.621 hektare dan sawah yang tidak masuk jaringan irigasi Waduk Pacal tetapi memanfaatkan air waduk dengan menyedot melalui pompa seluas 5.617 hektare.

"Usia tanaman padi di sepanjang irigasi Waduk Pacal bervariasi, mulai usia sepekan, tetapi ada juga yang sudah sebulan," tandasnya.

Sesuai data, kata dia, ketinggian air pada papan duga di Waduk Pacal turun menjadi 112,4 meter dengan kapasitas air sekitar 16 juta meter kubik per 10 Januari.

Sebelumnya, ketinggian air Waduk Pacal sempat mencapai 115,10 meter sehingga air harus dilepas hingga mencapai ketinggian aman 114,80 meter dengan kapasitas sekitar 18 juta meter kubik. 

"Waduk Pacal tidak akan diisi air sampai maksimal karena adanya bangunan pelimpah yang rusak, tetapi perbaikannya belum permanen," jelas dia.

Data di kantor Dinas Pengairan menyebutkan Waduk Pacal memiliki daerah irigasi pertanian seluas 16.624 hektare di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, Balen, Kapas, Sumberrejo, Kepohbaru, dan Baureno.

Pada awal dibangun Belanda pada 1933, Waduk Pacal mampu menampung air mencapai 42 juta meter kubik.
 
Namun, sekarang daya tampungnya menurun, disebabkan sedimen yang masuk waduk mencapai 15 ribu meter kubik per tahun, yang dipengaruhi rusaknya daerah tangkapan air dan rusaknya bangunan pelimpas. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017