Surabaya (Antara Jatim) - DPRD Kota Surabaya mendukung dimulainya pembangunan angkutan massal cepat (AMC) berupa trem pada 2017 menindaklanjuti pertemuan Menteri Perhubungan  dengan Wali Kota Surabaya beberapa hari lalu.
     
"Kami menginginkan adanya angkutan massal, kalau ada kementerian yang melakukan sharing  pembiayaan trem dengan pemkot, ya, kami dukung," kata Ketua DPRD Surabaya Armuji di Surabaya, Selasa.
     
Menurutnya apa yang sudah dijadikan impian warga Surabaya  ini bisa segera terwujud. Apalagi analisa dampak lingkungan (amdal) sudah ada sehingga saat ini tinggal teknik pelaksanaannya.
     
"Selain itu juga dibahas sharing pembiayaan seperti apa, kemampuan daerah berapa, bantuan dari pusat berapa  dan yang diajak kerja sama siapa saja. Ini yang kita dorong supaya bisa lekas terwujud bukan jadi wacana saja," ujarnya.
     
 Saat ditanya apakah persoalan trem merupakan bagian dari politik di tingkat pusat, Armuji mengatakan tidak ada. "Saya kira ini murni karena kondisi keuangan negara di pusat lagi defisit. Jadi tidak mungkin dipaksakan," katanya.
     
 Ia memperkirakan bahwa belum adanya keputusan dari pemerintah pusat dikarenakan trem mungkin bukan prioritas untuk Surabaya. Pemerintah pusat mungkin punya pertimbangan lain yang lebih urgen yang lebih menyentuh ke masyarakat di luar itu.
     
 "Kalau saat ini kondisinya sudah membaik dan pembiayaan trem bisa dicadangkan di pemerintah pusat, saya kira baik dan tidak ada masalah sehingga
itu harus terlaksana. Jadi tidak ada motivasi apa-apa," katanya.
     
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sempat melakukan pertemuan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat kunjungannya  ke Stasiun Gubeng, Surabaya pada Jumat (30/12). Pertemuan itu membahas rencana pembangunan infrastruktur  trem atau reaktivasi trem di Kota Pahlawan.
     
Budi Karyanto mengatakan proyek Trem tersebut sudah tak bisa ditunda lagi. Untuk itu, pemerintah akan mencari cara agar pembangunan trem di Surabaya bisa terwujud. Salah satu caranya ialah memulai pembangunan trem pada 2017 hingga 2018 secara bertahap yakni sepanjang 4 km dari Joyoboyo ke Tunjungan. 
      
 Menhub juga mengatakan Kementrian Perhubungan melalui APBN akan memenuhi kebutuhan anggarannya. Untuk itu, pemerintah akan mencari cara agar pembangunan trem di Surabaya bisa terwujud.
     
 Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan proyek trem beserta infrastruktur pendukung akan menekan anggaran Rp2,4 triliun. Risma mengatakan pihaknya telah menganggarkan APBD untuk Pembangunan sarana pendukung seperti park and ride (gedung parkir) di Joyoboyo untuk intermoda. Rencananya jalur trem akan dimulai dari stasiun Joyoboyo hingga menuju Perak. Akan ada double track membelah kota membentang sepanjang 17,4 KM mulai ujung selatan hingga utara. (*)


Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017