Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta antara eksekutif  dan legislatif di kabupaten/kota memperbaiki hubungan sehingga tercipta situasi politik yang kondusif dan terhindar dari konflik.

"Saya melihat masih ada daerah yang hubungan legislatif dan eksekutifnya belum baik," ujar Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim itu kepada wartawan di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, hubungan yang tidak baik antara kepala daerah dengan anggota DPRD akan berdampak pada situasi di daerahnya, bahkan berpengaruh terhadap beberapa segi.

Pakde Karwo  mencontohkan sejumlah daerah yang pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) berlarut-larut, termasuk pembahasan yang mengarah kepada kebijakan dan sebagainya.

"Indikatornya terlihat dari penetapan APBD yang berlarut-larut. Ini sesungguhnya tidak baik dan harus diperbaiki di beberapa daerah itu," ucapnya sembari enggan menyebut daerah-daerah mana saja yang dimaksud.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu memisalkan hubungan baik antara eksekutif dan legislatif di provinsi yang menurutnya kondusif sejak awal dan berpengaruh positif terhadap situasi politik maupun lainnya.

Sementara itu, persoalan politik di Jatim secara umum pada 2016 dinilainya sebagai dinamika yang mampu diselesaikan dengan baik, seperti pemilihan ketua partai politik tingkat provinsi.

"Ada beberapa riak-riak kecil, tapi tetap berakhir indah. Semoga tahun ini dan seterusnya tetap seperti itu," kata Gubernur yang juga seorang politisi tersebut.

Di sisi lain, mantan Sekdaprov Jatim itu menegaskan saat ini telah mempersiapkan aparatur sipil Negara (ASN) dari generasi muda yang berkulitas dan berkelas dunia.

Artinya, kata dia, generasi muda berkualitas yang menanggulangi segala persoalan di masyarakat dan mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta menghadapi hambatan pembangunan dari luar negeri. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017