Surabaya, (Antara Jatim) - Banyak orang menyebut lokasi ini merupakan "Afrika" kecil yang dimiliki Indonesia, khususnya para "traveler" yang sudah datang ke sini dan menuliskannya dalam blog-blog mereka.

Hal itu wajar, karena hamparan luas padang savananya mirip benua Afrika yang banyak digambarkan dalam media video digital.

Lokasi yang disebut sebagai Afrika kecil itu adalah Taman Nasional Baluran yang terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo dan Wongsorejo, Banyuwangi (sebelah utara), Jawa Timur.

Nama lokasi ini berdasarkan literasi Wikipedia Indonesia diambil dari nama gunung yang berada di daerah setempat, yaitu Gunung Baluran dan merupakan Taman Nasional yang dilindungi negara.

Saat memasuki lokasi taman, wisatawan masih belum bisa melihat padang savana yang dimaksud, sebab harus melalui pos penjagaan dan izin aparat keamanan setempat.

Kemudian, mobil jeep/SUV yang disediakan di lokasi itu akan mengantarkan menuju padang savana dengan terlebih dahulu melalui jalan hutan yang berkelok-kelok.

Tentunya, Jeep yang dipakai dengan jasa sewa sebesar Rp500 ribu pergi-pulang itu akan mengajak memutari Savana dan menguji andrenalin melalui kelak-keloknya jalan hutan.

Jalan yang tidak rata dan makadam (terdiri bebatuan dan pasir), ditambah kelak-kelok rute, menjadi satu kewajiban yang harus dilalui wisatawan sebelum menikmati padang Savana.

Selain itu, pandangan kiri dan kanan jalan hanya ada tumbuhan yang ringdang, namun kadang kala ada yang gersang akibat terbakar. Tentu itu menjadi pandangan yang biasa di lokasi ini.

Lukman, salah satu pemandu wisata sekaligus sopir jeep menuturkan wisatawan juga bisa melihat lalu-lalang satwa liar Kijang dan Kucing Bakau atau kucing hutan yang melintas.

Satwa yang menjadi maskot di Taman Nasional Baluran, kata Lukman adalah Banteng Jawa (Bos javanicus javanicus) yang mirip Sapi. Namun, satwa tersebut saat ini sudah tidak dilepas secara liar di lokasi itu, dan ditempatkan di salah satu lokasi penangkaran di dekat Padang Savana.

"Karena jumlahnya yang minim, sehingga ditempatkan di lokasi khusus, agar habitat mereka tidak punah," ucapnya.

Setelah kurang lebih 45 menit melintasi hutan, barulah wisatawan bisa menikmati pemandangan Padang Savana yang hamparannya mirip dengan Afrika.

Di lokasi ini pun, wisatawan tidak bisa seenaknya turun dari jeep dan berlarian karena di salah satu sudut jalan terdapat tulisan peringatan bahwa masih ada satwa ular kobra yang sangat berbahaya.

Sehingga, wisatawan diarahkan ke beberapa titik spot yang aman untuk turun dan menikmati luasnya Padang Savana.

Pantai Bama Baluran
Setelah wisatawan puas menikmati padang savana di "spot" yang ditentukan, wisatawan akan diarahkan ke tepian pantai yaitu Pantai Bama yang jaraknya kurang lebih 4 km dari padang rumput Baluran.

Di pantai itu wisatawan dapat menikmati keindahan natural serta wahana menarik seperti melihat matahari tenggelam, berlayar ke tengah laut dengan menggunakan sebuah perahu, dan juga "snorkeling".

Selama perjalanan menuju pantai, wisatawan akan menjumpai pemandangan ratusan monyet liar di sisi kiri dan kanan jalan, namun kadang kala mengikuti jeep hingga sampai pantai.

Tentunya, jangan sekali-kali memberi makan karena ratusan monyet lainnya akan mendatangi anda dan meminta makan serupa.

Setelah puas menikmati pantai, wisatawan diajak kembali ke pos atau gerbang awal masuk dengan melalui rute yang sama ketika masuk.

Berwisatwa di lokasi ini membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam untuk menikmati semua wahana alamiah Taman Nasional Baluran, dengan biaya estimasi Rp500-700 ribu untuk sewa jeep dan menuju lokasi taman.

Lokasi Baluran memang agak terisolasi dari pusat keramaian, mengingat tempatnya sangat terpencil, dan jarak dari jalan raya ke lokasi tersebut sekitar 12 km.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016