Madiun (Antara Jatim) - Petugas Polres Madiun Kota mengantisipasi adanya aksi terorisme di wilayah hukumnya dengan meningkatkan kewaspadaan di sejumlah titik rawan menjelang Hari Raya Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.

Kapolres Madiun Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro di Madiun, Kamis mengatakan akhir-akhir ini gangguan dan gejolak aksi terorisme sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan pengungkapan terduga teroris bersamaan dengan pengamanan bom di sejumlah wilayah Tanah Air oleh tim Densus 88 Antiteror.

"Terkait hal itu, kami ingin meningkatkan pengamanan guna mengantisipasi adanya aksi terorisme di wilayah Madiun. Jika terkait isu terorisme, semua daerah memiliki potensi yang sama terhadap gangguan tersebut," ujar Susatyo kepada wartawan seusai pelaksanaan Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Semeru 2016 di halaman Mapolres Madiun Kota.

Menurut dia, antisipasi dilakukan dengan penambahan personel pengamanan di sejumlah lokasi Kota Madiun yang dianggap rawan. 

Terlebih, aksi terorisme telah menjadi isu nasional yang perlu diwaspadai bersama. Aksi teror terbaru yang baru diungkap oleh polisi adalah yang terjadi di Tangerang Selatan, Deli Serdang, dan lainnya.

Menjelang perayaan Natal, di Kota Madiun ada 58 gereja yang menjadi prioritas pengamanan utama. Dari jumlah tersebut, 10 di antaranya merupakan gereja besar. 

Selain itu, pihaknya juga fokus pada pengamanan tempat pusat perbelanjaan, alun-alun, tempat hiburan, dan lokasi lainnya yang menjadi tempat berkumpulnya warga untuk menikmati liburan natal dan tahun baru.

Lebih dari 300 personel gabungan akan disiagakan untuk melakukan pengamanan selama pelaksanaan Operasi Lilin Semeru 2016 di wilayah Kota Madiun. Personel gabungan tersebut selain Polri juga melibatkan anggota TNI, pemda, dan relawan PMI.

Adapun Operasi Lilin Semeru 2016 akan berlangsung selama 10 hari, mulai tanggal 23 Desember 2016 hingga 2 Januari 2017. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016