Malang (Antara Jatim) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Jawa Timur, menggagas pasar wisata yang memiliki karakter khusus dan terkoneksi dengan Malang Night Market (MNM) yang berlokasi di Jalan MH Thamrin.
Kepala Disbudpar Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni di Malang, Selasa mengatakan pasar wisata (pasar senggol) itu nantinya menjadi pusat kuliner dengan karakter khusus yang kuat dan menjadi ciri khas. "Kami akan memasang aksesoris yang menunjang situasi pecinan seperti lampion, tiang-tiang, dan sebagainya," ujarnya.
Meski nantinya terkoneksi dengan MNM, lanjutnya, penguatan karakter khusus di kawasan pasar wisata tetap menjadi perhatian. Kalau selama ini MNM dinilai kurang memiliki konsep jelas, nanti setelah terkoneksi dengan pasar wisata akan ada perubahan dan MNM nantinya menyesuaikan dengan pasar senggol.
Ia mengaku untuk mengubah konsep tersebut, pihaknya sudah mengusulkan anggaran ke pemerintah pusat. Dana itu digunakan untuk perancangan dekorasi dan aksesoris agar sesuai dengan karakter pasar senggol. "Kami usulkan ke pusat pakai dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp1,2 miliar, tapi disetujui berapa kami belum tahu," ucapnya.
Sementara itu, Disbudpar juga telah menyiapkan anggaran untuk merealisasikan gagasan pasar wisata sebagai pusat kuliner pada 2017. Pembangunan meliputi sarana dan prasarana, aksesoris, serta dekorasi. Dana tersebut berasal dari APBD 2017 senilai Rp1,5 miliar.
"Kami juga mendapatkan tawaran Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan (perbankan) untuk tambahan fasilitas. Tawaran CSR itu berupa 70 tenda dari bank swasta nasional. Nanti kami akan bicarakan lebih detail bagaimana bentuk nota kesepahaman (MoU)-nya," kata Ida.
Rencananya, proses lelang untuk pengadaan pasar wisata atau pasar senggol itu dilaksanakan pada Januari 2017. "Februari atau paling lambat Maret 2017, roses pengerjaan pasar wisata itu sudah dimulai," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Kepala Disbudpar Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni di Malang, Selasa mengatakan pasar wisata (pasar senggol) itu nantinya menjadi pusat kuliner dengan karakter khusus yang kuat dan menjadi ciri khas. "Kami akan memasang aksesoris yang menunjang situasi pecinan seperti lampion, tiang-tiang, dan sebagainya," ujarnya.
Meski nantinya terkoneksi dengan MNM, lanjutnya, penguatan karakter khusus di kawasan pasar wisata tetap menjadi perhatian. Kalau selama ini MNM dinilai kurang memiliki konsep jelas, nanti setelah terkoneksi dengan pasar wisata akan ada perubahan dan MNM nantinya menyesuaikan dengan pasar senggol.
Ia mengaku untuk mengubah konsep tersebut, pihaknya sudah mengusulkan anggaran ke pemerintah pusat. Dana itu digunakan untuk perancangan dekorasi dan aksesoris agar sesuai dengan karakter pasar senggol. "Kami usulkan ke pusat pakai dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp1,2 miliar, tapi disetujui berapa kami belum tahu," ucapnya.
Sementara itu, Disbudpar juga telah menyiapkan anggaran untuk merealisasikan gagasan pasar wisata sebagai pusat kuliner pada 2017. Pembangunan meliputi sarana dan prasarana, aksesoris, serta dekorasi. Dana tersebut berasal dari APBD 2017 senilai Rp1,5 miliar.
"Kami juga mendapatkan tawaran Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan (perbankan) untuk tambahan fasilitas. Tawaran CSR itu berupa 70 tenda dari bank swasta nasional. Nanti kami akan bicarakan lebih detail bagaimana bentuk nota kesepahaman (MoU)-nya," kata Ida.
Rencananya, proses lelang untuk pengadaan pasar wisata atau pasar senggol itu dilaksanakan pada Januari 2017. "Februari atau paling lambat Maret 2017, roses pengerjaan pasar wisata itu sudah dimulai," ujarnya.(*)
Editor : Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016