Surabaya (Antara Jatim) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur akan menggelar Pemusatan Latihan Daerah bulan Juli 2017 sebagai bentuk persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional XX pada 2020 di Papua.
"Puslatda ini jangka panjang untuk menghadapi PON mendatang," ujar Direktur Puslatda Jatim Dhimam Abror Djuraid kepada wartawan usai pertemuan dengan Konsultan Pengprov Taekwondo Indonesia Jatim di KONI Jatim, di Surabaya, Selasa
Ia menjelaskan, Puslatda tahun depan tetap mengacu pada "sport science" atau aplikasi ilmiah dari prinsip pengetahuan untuk membantu atlet dalam meningkatkan performanya.
Ke depan, kata dia, pihaknya tetap memakai jasa konsultan Greg Wilson dari Australia karena dengan ilmu teknologi yang diterapkannya, prestasi atlet Jatim mengalami peningkatan cukup tajam pada PON XIX/2106 di Jawa Barat.
Pada PON yang digelar 17-29 September 2016, Jatim menempati urutan kedua di bawah tuan rumah Jabar yang tampil sebagai juara umum dengan perolehan 132 medali emas, 138 medali perak, dan 134 medali perunggu.
Tak itu saja, pada Puslatda mendatang juga tetap mempertahankan empat pilar, ditambah biomekanika ilmu gerakan tubuh yang masing-masing cabang olahraga berbeda.
Biomekanika dapat membantu atlet mengidentifikasi teknik-teknik terbaik untuk meningkatkan prestasi olahraga, menentukan cara yang paling aman dalam melakukan olahraga tertentu sehingga mengurangi resiko cedera dan menganalisa peralatan olahraga seperti sepatu, raket, dan permukaan lapangan.
KONI, lanjut dia, semakin optimistis pelaksanaan Puslatda lebih lancar dan menghasilkan prestasi yang lebih membanggakan, terlebih adanya rencana kerja sama dengan Kota Ulsan, Korea Selatan.
"Kerja sama itu dilakukan di beberapa cabang olahraga tanding, seperti judo, karate, gulat dan taekwondo. Kemudian ada juga panahan dan sepakbola karena prestasi Korea Selatan cukup bagus di tingkat internasional," katanya.
Terkait bentuk kerja samanya, mantan Ketua Harian KONI Jatim itu menyebut masih dibahas lebih mendalam, seperti mengirimkan atlet dan pelatih ke Ulsan, atau sebaliknya yaitu mendatangkan pelatih asal Korea Selatan ke Jatim," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016