Gresik, (Antara Jatim) - Petrokimia Gresik masih melakukan pengecekan adanya informasi kelangkaan pupuk di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, sebab sesuai alokasi penyaluran ke beberapa daerah dinyatakan aman dan tidak ada kelangkaan.

"Kami memang mendengar adanya berita kelangkaan pupuk di Kabupaten Tuban, dan masih melakukan cek, sebab berdasarkan info awal semua distribusi dinyatakan aman, serta secara stok juga aman," kata Manager Humas Petrokimia Gresik Yusuf Wibisono dikonfimasi di Gresik, Selasa.

Yusuf mengaku untuk mengatasi kelangkaan pupuk di suatu wilayah, perlu dilakukan inisiatif dari dinas di wilayah bersangkutan dengan cara melakukan re-alokasi atau pemindahan di wilayah yang kelebihan pupuk.

"Kalau terjadi kelangkaan di suatu wilayah itu kewenangan dinas terkait untuk melakukan langkah inisiatif dan bukan kewenangan Petrokimia, sebab kami sudah memberikan alokasi sesuai permintaan berdasarkan aturan yang ada," ucapnya.

Sebelumnya, sesuai data menyebutkan alokasi pupuk bersubsidi 2016 di Jawa Timur sebanyak 1.941.635 ton, dengan rincian Urea 298.525 ton, ZA 500.270 ton, SP-36 165.280 ton, Phonska 599.000 ton dan Petroganik 378.560 ton.
     
Realisasi penyerapan sebanyak 1.491.690 ton, dengan rincian Urea 225.458 ton, ZA 387.675 ton, SP-36 136.440 ton, Phonska 500.581 ton dan Petroganik 284.155 ton, per Oktober.

Sementara itu, kelangkaan pupuk terjadi di Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, akibatnya petani kesulitan mendapatkan pupuk dan harganya meroket.(*)    

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016