Malang (Antara Jatim) - Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Malang, Dudi Herawadi mengemukakan sekitar 10 persen dari uang yang beredar untuk persiapan Natal dan Tahun Baru 2017 sebesar Rp1,4 triliun merupakan seri baru atau tahun emisi 2016.

 "Dengan dikeluarkan pecahan baru tersebut, pecahan rupiah lama masih berlaku sebagai uang pembayaran sah, sepanjang belum dicabut peredarannya oleh BI. Sedangkan masyarakat Indonesia sudah dapat menikmati uang baru itu per hari ini, dengan menukarkannya di Bank Indonesia," kata Dudi di sela peluncuran uang baru emisi 2016 di gedung BI Malang, Senin.

Deretan pahlawan yang menghiasi uang rupiah emisi 2016 adalah Proklamator Indonesia, Soekarno dan Hatta menghiasi nominal Rp100 ribu, Djuanda Kartawidjaja di pecahan rupiah kertas Rp50 ribu. Kemudian pecahan Rp20 ribu  menampilkan gambar pahlawan Sam Ratulangi.

Selanjutnya pecahan kertas Rp10 ribu menampilkan gambar Frans Kaisiepo, pecahan kertas Rp5 ribu menampilkan gambar Idham Chalid. Dan, gambar Mohammad Hoesni Thamrin menghiasi pecahan kertas Rp2.000 serta gambar Tjut Meutia menghiasi kertas Rp1.000.

Sementara itu gambar I Gusti Ketut Pudja ada di pecahan logam Rp1.000, T.B. Simatupang di pecahan logam Rp500, Tjipto Mangunkusumo ada di pecahan logam Rp200, dan gambar Herman Johannes ada di pecahan Logam Rp100.

Lebih lanjut, Dudi mengatakan libur Natal dan Tahun Baru 2017, BI menyiapkan dana senilai Rp 1,4 Triliun. "Kami yakin nominal yang digelontorkan sebesar Rp1,4 triliun itu sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, perkantoran yang memberikan bonus maupun pembayaran proyek oleh kontraktor. Oleh karenanya, masyarakat tidak perlu khawatir," ujarnya.

Menurut Dudi, kebutuhan masyarakat di wilayah Malang setiap bulannya rata-rata mencapai Rp350 miliar, sehingga dengan dikucurkannya dana tunai sebesar Rp1,4 triliun itu masyarakat tidak akan kesulitan ketika akan mengambil uang di anjungan tunai mandiri (ATM) ataupun yang lain, selama perbankan cuti bersama Natal dan libur Tahun baru 2017.

"Sekarang ini sebagian masyarakat juga lebih banyak yang bertransaksi dengan nontunai, jadi akan lebih memudahkan dan tidak perlu membawa uang tunai terlalu banyak," urainya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016