Trenggalek (Antara Jatim) - Sejumlah kawasan pesisir di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengalami abrasi cukup parah sebagai dampak gelombang pasang yang terjadi di kawasan tersebut, beberapa bulan terakhir.
    
Pemwsntauan Antara di Trenggalek, Minggu menunjukkan abrasi parah terpantau di pesisir Pantai Cengkrong dan Damas, Kecamatan Watulimo.
    
Selain menyebabkan bibir pantai melebar ke daratan, satu garis pantai bahkan hilang diterjang ombak yang menyebabkan rawa air payau di Pantai Damas menyatu dengan lautan.
    
"Bibir pantai di sini terus menyempit akibat abrasi secara terus-menerus," kata pengurus Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kejung Samudra Imam Saifudin di Trenggalek.
    
Menurut Imam, abrasi di Pantai Cengkrong sudah mencapai tiga meter lebih.
    
Sejumlah pohon kelapa yang ada di bibir pantai tumbang hingga sebagian menyisakan tonggak dan sebagian lagi hanyut.
    
"Jika tidak segera dilakukan gerakan konservasi di area bibir pantai, abrasi bisa terus terjadi," ujarnya.
    
Muari, nelayan di pesisir Pantai Cengkrong mengatakan, abrasi di daerah tersebut masif lantaran lokasinya yang berada di ujung muara sungai-sungai watulimo.
    
Akibatnya, kata dia, saat terjadi gelombang pasang yang bersamaan dengan banjir kiriman dari daerah hulu dan hilir air meluber hingga menggenangi daratan.
    
"Saat pasang, kawasan konservasi bisa penuh air laut bahkan hingga daratan," katanya.
    
Pemandangan abrasi juga terpantau di Pantai Damas, Desa Karanggandu yang berjarak sekitar dua kilometer dari Pantai Cengkrong.
    
Selain terjadi pengikisan, sebagian garis pantai hilang tergerus abrasi.
    
Ombak air laut langsung masuk kawasan rawa atau pancer yang ada persis di belakang garis pantai.
    
Beberapa tonggak dan pohon kelapa juga masih dibiarkan tumbang di sekitar daerah yang mengalami abrasi.
    
"Faktor alam dan cuaca mempengaruhi abrasi selama kurun setahun terakhir. Dulu juga, tapi tidak separah ini," kata Yoko, petugas wisata Pantai Damas.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016