Jember (Antara Jatim) - Sejumlah peneliti Universitas Jember (Unej), Jawa Timur meluncurkan kuliner masakan "pasta jawa" yang terbuat dari tepung singkong atau yang lebih dikenal dengan nama "modified cassava flour" (mocaf).
"Produk ini disebut pasta karena mirip masakan olahan khas Italia yang biasanya dibuat dari campuran tepung terigu, telur, dan garam yang membentuk adonan, namun kami menggunakan dari mocaf," kata Ketua Lembaga Penelitian Unej Prof Achmad Subagio di sela-sela peluncuran kuliner pasta jawa di Kantor Rektorat kampus setempat, Jumat.
Kuliner pasta jawa yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia tersebut merupakan hasil kreasi dari para peneliti Universitas Jember yang dipimpin langsung oleh Achmad Subagio yang juga penemu mocaf itu.
Secara gizi, lanjut dia, pasta jawa tidak kalah dengan pasta yang terbuat dari tepung terigu yang mempunyai kadar protein berkisar 6-8 persen karena pasta jawa dalam pembuatannya dapat dicampur dengan aneka produk lokal yang berprotein tinggi seperti ikan, daging ayam dan daging sapi sesuai kebutuhan.
"Bahkan pasta jawa dapat dicampur dengan bahan-bahan pelengkap lainnya seperti jagung, buah naga, atau ubi jalar ungu," ucap guru besar dari Fakultas Teknologi Pertanian Unej itu.
Sementara Rektor Universitas Jember M. Hasan mengatakan pasta jawa adalah bentuk dari penelitian yang benar-benar bersentuhan langsung dengan masyarakat karena menu kuliner itu bisa menjadi makanan pengganti nasi, terutama bagi daerah yang tidak mampu memproduksi padi sendiri.
"Konsumsi beras kita luar biasa, namun tidak semua lahan bisa ditanami padi. Contoh pasta jawa adalah kontribusi nyata dari Universitas Jember bagi masyarakat sehingga masyarakat semakin merasakan manfaat keberadaan kita," tuturnya.
Selama ini, lanjut dia, Universitas Jember terus mendorong para peneliti untuk mengembangkan penelitian yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Semua penelitian arahnya harus jelas dan diharapkan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, terutama untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016