Trenggalek, (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mulai mengembangkan strategi pemasaran produk pariwisata daerah setempat berbasis dalam jaring (daring/online) hingga tingkat desa dan kelurahan.

"Hari ini tadi penutupan pelatihan dasar pengembangan strategi promosi desa wisata," kata Kepala Bidang Kepemudaaan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek Apip Muthohari di Trenggalek, Jumat.

Ia berharap, ilmu dari hasil pelatihan ini bisa diterapkan dalam pengembangan strategi pemasaran di daerah masing-masing peserta.

Dalam pelatihan bertema "Strategi Pemasaran Produk Pariwisata Berbasis Online" itu diikuti tak kurang dari 30 peserta dari perwakilan organisasi kepemudaan, pemuda pelaku pariwisata, serta perwakilan pemuda pengelola desa-desa wisata se-Kabupaten Trenggalek.

Acara yang dipusatkan di Balai Latihan Kerja Kabupaten Trenggalek itu berlangsung empat hari berturut, mulai Selasa hingga Jumat (13-16 Desember).

"Kegiatan ini khusus kami gelar bekerja sama dengan Asosiasi Desa Wisata atau Asidewi Trenggalek," tuturnya.

Apip menjelaskan, 30 peserta yang terlibat dalam pelatihan merupakan perwakilan dari masing-masing lembaga desa wisata dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang tergabung dalam Asidewi Trenggalek.

"Untuk peserta sementara ini sengaja dibatasi dengan perwakilan dari masing-masing lembaga mengingat terbatasnya kuota," ucap Apip.

Ketua Asidewi Trenggalek Heru Dwi S menjelaskan, ada dua materi umum yang disampaikan pada kegiatan pelatihan tersebut.

Pertama, papar Heru, yaitu materi yang disampaikan oleh "Qwords" dan ID Media Surabaya tentang pemanfaatan laman dan sosial media sebagai sarana pemasaran produk pariwisata berbasis daring.

Sedangkan materi kedua, lanjut dia, yaitu terkait dengan wawasan kepariwisataan serta peran pemuda dalam kampanye sistem sadar wisata dan implementasi sapta pesona yang disampaikan oleh Asidewi Trenggalek.

"Di sini peserta diajari tentang cara membuat dan mengelola 'website' (laman) serta sosial media fundamental," ujarnya.

Narasumber ID Media Surabaya Frenavit Putra mengatakan, dalam kegiatan itu peserta dilatih membuat dan mengembangkan informasi untuk promosi produk wisata daerahnya secara daring.

"Peserta diajak untuk dapat mengetahui bagaimana tren di dunia daring saat ini, khususnya sosial media sebagai alat promosi produk karena saat ini strategi 'online marketing' sangatlah ideal untuk model pemasaran produk-produk, terutama jasa pariwisata," paparnya.

Senada, Heru Dwi berharap materi pelatihan itu mampu menstimulasi para pelaku desa wisata untuk mengembangkan strategi pemasaran produk wisata, khususnya pariwisata yang berbasiskan daring.

"Promosi wisata yang baik akan tetapi jika tidak diimbangi dengan kesiapan produk wisata dan maksimalnya pelayanan kepariwisataan atau 'hospitality service', maka promosi tersebut juga dikhawatirkan akan menjadi ancaman atau bahkan racun bagi objek wisata itu sendiri," jelasnya.

Menurut Heru, strategi promosi dan pemasaran yang baik sangatlah penting bagi maksimalnya penjualan produk pariwisata.

Namun, jika tidak seimbang dengan produk dan jasa yang disediakan, Heru khawatir hal itu justru menjadi racun atau bumerang bagi promosi itu sendiri.

"Untuk meminimalisasi hal itu maka pada hari terakhir pelatihan kami berikan materi tentang wawasan kepariwisataan secara umum dan bagaimana peran ideal seorang pemuda untuk menjadi seorang duta wisata," ujarnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016