Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan agak kesulitan memperoleh beras kualitas bagus akibat pengaruh banjir yang merusak tanaman padi di sejumlah lokasi di daerah setempat juga Tuban, sejak sepekan lalu.
     
"Memperoleh beras panenan baru dengan kualitas bagus mulai agak sulit," kata Pemilik UD Barokhah Alam di Desa Balenrejo, Kecamatan Balen, Bojonegoro Khafid Al Amin, Sabtu.
     
Menurut dia, banjir luapan Bengawan Solo yang merendam tanaman padi di sejumlah lokasi di Bojonegoro dan Tuban, terutama di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo mempengaruhi stok beras di tingkat pedagang.
     
Adanya banjir itu, lanjut dia, tanaman padi di sejumlah lokasi tidak panen, sehingga mempengaruhi stok beras di tingkat pedagang.
     
"Beras panenan yang lalu masih ada, tetapi itupun stoknya di penggilingan padi juga sudah mulai berkurang," ucapnya.
     
Karena itu, lanjut dia, perolehan hasil pembelian beras dari pedagang di pedesaan mengalami penurunan sekitar 20 persen di bandingkan dalam kondisi normal.
     
"Ya, pokoknya pembelian saya menurun sekitar 20 persen, baik beras panenan baru maupun panen sebelumnya," ucapnya menegaskan.
     
Di lain pihak, kata dia, permintaan beras ke luar kota, seperti Madura dan Malang, mengalami peningkatan.
     
"Beras yang saya kirim ke luar kota dalam bentuk paketan dengan harga Rp8.300 per kilogram dan Rp9.200 per kilogram," jelas dia.
     
Hal senada disampaikan seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, di Desa Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Kharis yang menyebutkan perolehan beras dari pedagang di lapangan rata-rata hanya berkisar 3-4 ton per hari.
     
"Perolehan  beras berkisar 3-4 ton per hari itu sejak sepekan lalu. Biasanya saya bisa memperoleh 8 ton beras per hari," katanya menegaskan.
     
Meski demikian, kata Khafid juga Kharis dan pedagang beras lainnya Sakip, pedagang masih tetap bisa memperoleh beras panenan baru, karena tidak semua tanaman padi terendam air banjir luapan Bengawan Solo.
     
"Beras panenan baru masih bisa diperoleh, tetapi tidak sebanyak ketika dalam kondisi normal," kata Waris.
     
Data di Pasar Banjarjo dan Pasar Kota, di Kecamatan Kota, menyebutkan harga beras panenan baru  berkisar Rp8.200-Rp8.500 per kilogram, beras keluarga sejahtera (rastra) Rpp7.000 per kilogram dan harga beras kualitas super berkisar Rp9.500-Rp10.500 per kilogram. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016