Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengajak seluruh masyarakat dan generasi muda memanfaatkan media sosial untuk mencegah praktik pungutan liar (pungli) di lingkungannya.

"Jangan ragu laporkan melalui media sosial saat mengetahui adanya praktik pungli," ujarnya di sela apel peringatan Hari Antikorupsi di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, masyarakat khususnya generasi muda saat ini harus kritis dan diharapkan menjadi kontrol sosial demi terciptanya pelayanan publik yang pro terhadap rakyat.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, mengatakan anak-anak muda memiliki peran besar memberantas praktik pungli dan korupsi di Indonesia, yang salah satu upayanya dengan menjadi pengawas langsung di lapangan.

"Generasi saat ini canggih dan hebat. Jika menemukan pungli, laporkan di medsos. Nanti kami langsung menindaklanjutinya dan mengecek ke lapangan. Jika terbukti, langsung kami tindak tegas dan proses sesuai hukum berlaku," ucapnya.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut mengatakan salah satu indikasi dan faktor yang berpotensi terjadi pungli di pelayanan publik adalah prosesnya hanya melalui satu pintu, kemudian belum menggunakan teknologi atau dengan kata lain, pengurusan berkas masih menggunakan cara tradisional.

Ia juga menyampaikan seluruh sektor pelayanan publik di Jatim telah menggunakan teknologi, seperti pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) bisa dilakukan melalui banyak tempat seperti bank, kantor pos, mesin ATM dan sebagainya.

Sementara itu, Ketua Satgas Saber Pungli Jatim yang juga Irwasda Polda Jatim Kombes Pol Wahyu Hidayat mengimbau masyarakat untuk bersama-sama memberantas praktik-praktik pungli di manapun, kapanpun dan siapapun.

"Kami tidak bisa bekerja sendiri dan membutuhkan dukungan dan kerja sama untuk memberantas pungli. Saya juga berharap seluruh instansi pemerintah maupun kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki layanan publik untuk membenahi, menertibkan, dan menghilangkannya," tuturnya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016