Jember (Antara Jatim) - Retakan di lereng Pegunungan Argopuro yang berada di Perkebunan Kalijompo, Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur rawan longsor karena luas retakan tersebut mencapai 200 meter.

"Retakan ini sangat rawan longsor jika terus diguyur hujan, sehingga untuk sementara retakan ditutupi plastik, agar tidak tergerus air," kata Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaidi saat meninjau lokasi retakan di lereng Pegunungan Argopuro, Rabu. 

Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaidi bersama dengan Administratur Perhutani Jember Johan melakukan pengecekan di sejumlah retakan yang berada di lereng Pegunungan Argopuro tersebut.

"Retakan ini cukup panjang sekitar 200 meter dan lebarnya rata-rata sekitar 50 cm, serta retakan ini pun cukup dalam, sehingga kawasan di Perkebunan Kalijompo itu sangat rawan terjadi bencana longsor," ucap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jember itu.

Saat tiba di lokasi, lanjut dia, retakan tersebut sudah ditutup dengan plastik putih oleh warga setempat dan hal itu dilakukan untuk mencegah agar retakan tersebut tidak digenangi oleh air yang mengalir saat hujan deras.

"Saya berharap langkah dan penanganan untuk antisipasi bencana longsor di Perkebunan Kalijompo bisa dilakukan secepatnya, apalagi curah hujan di Jember dalam beberapa waktu ini cukup tinggi,"katanya. 

Sementara Administratur Perhutani Jember Johan mengatakan risiko terjadi longsor di kawasan perkebunan tersebut sangat tinggi, sehingga dipasang plastik untuk sementara, agar air bisa langsung mengalir ke bawah dan tidak masuk ke dalam retakan yang cukup panjang tersebut.

"Kalau terjadi longsor, maka 3-4 hektare tanah di atasnya juga ikut tergerus longsor kebawah dan hal itu jika dilihat dari sisi permukaan, belum dari sisi ketebalan tanah yang akan tergerus longsor," katanya.

Apabila dibiarkan,  lanjut dia, longsor tersebut akan berdampak ke sisi hilir dan bisa berdampak pada terjadinya bencana alam di Kabupaten Jember, sehingga perlu adanya sinergi untuk penanganan tersebut.

"Saya menyarankan para ahli teknik sipil, teknik lingkungan, serta Pemkab Jember dan semua pihak yang berkompeten harus bersatu untuk membahas ini dan mencegah bencana alam terjadi karena di lereng Pegunungan Argopuro seperti di Kecamatan Sukorambi dan Panti merupakan daerah rawan longsor," ujarnya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016