Jakarta, (Antara) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan sepenuhnya kepada Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian terkait penangkapan sejumlah orang dengan dugaan makar.

"Tanyakan Kapolri, ditanyakan Kapolri," kata Presiden di sela peninjauannya ke Kompleks Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Jumat.

Presiden tidak banyak memberikan komentar terkait penangkapan terhadap sejumlah orang tersebut.

Ia telah mempercayakan penanganan terhadap segala persoalan yang terkait kasus dugaan makar terhadap instansi yang paling berwenang yakni Polri.

"Ditanyakan Kapolri saja," katanya.

Dalam berbagai kesempatan, Presiden selalu menegaskan tak ingin mengintervensi berbagai persoalan yang sudah masuk ke ranah hukum.

Sebelumnya Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar membenarkan bahwa pihaknya telah menangkap Rachmawati Soekarnoputri.

"Sedang dalam pemeriksaan Polda Metro (Jaya)," kata Irjen Boy, di Jakarta, Jumat.

Selain Rachmawati, Boy juga membenarkan ada tujuh orang lainnya yang ditangkap polisi.

"Informasinya delapan (orang ditangkap)," ujarnya. 


Penangkapan
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar membenarkan Polri menangkap delapan orang terkait dugaan makar.

"Masih diperiksa di Polda Metro Jaya, informasinya ada delapan orang," kata Boy di sela-sela menghadiri aksi doa bersama 2 Desember 2015 di kawasan Monas, Jakarta, Jumat.

Terkait delapan orang yang ditangkap itu, Boy mengaku belum mengetahui nama-namanya.

"Belum hafal, baru saja infonya, kita khusyu dulu sekarang (aksi doa bersama)," ucap Boy.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa sejumlah orang ditangkap dengan berbagai macam dugaan tuduhan antara lain penghinaan penguasa, makar dan  melanggar UU Informasi, dan Transaksi Elektronik (ITE). Mereka berlatar belakang artis, purnawirawan TNI, aktivis dan politisi.
(*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016