Banyuwangi (Antara Jatim) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik pembukaan kas titipan Bank Indonesia seiring dengan makin menggeliatnya perekononian di daerah itu.
     
"Tahun depan, beberapa program strategis rampung, seperti terminal baru bandara, dimulainya secara cepat dermaga kapal pesiar, dan Program Smart Kampung di desa-desa. Maka keberadaan kas titipan ini akan sangat membantu roda perekonomian dan mempercepat pembangunan di Banyuwangi," kata Anas saat dihubungi di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.
     
Kas titipan BI adalah uang yang dititipkan BI untuk memenuhi kebutuhan uang dari tiap-tiap bank yang ada di Kabupaten Banyuwangi, baik bank swasta, bank BUMN, bank BUMD, maupun BPR. BI menunjuk Bank Jatim Banyuwangi sebagai operator kas titipan tersebut.
     
Kepala Perwakilan BI Cabang Jember Ahmad Bunyamin mengatakan, BI dituntut harus selalu bisa menyiapkan uang dalam waktu dan jumlah yang pas, serta dalam kondisi yang baik.
     
Mengingat wilayah BI Jember terbagi atas lima wilayah kerja, yakni Jember, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso dan Lumajang, maka perlu dicari formula yang tepat agar distribusi uang di daerah-daerah tersebut berjalan dengan cepat dan tepat.
     
"Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, akhirnya kami memilih Banyuwangi. Banyuwangi kami anggap layak, karena selain arealnya yang luas, kabupaten ini geliat ekonominya juga pesat. Banyak wisatawan yang berkunjung dan investor yang masuk sehingga menyebabkan perputaran roda ekonomi berlangsung dengan cepat," kata Ahmad.
     
Ia menuturkan, perekonomian Banyuwangi terus tumbuh dari tahun ke tahun. Bahkan rata-rata pertumbuhan ekonomi Banyuwangi tahun 2011-2014 sebesar 6,64 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan Jawa Timur yang sebesar 6,25 persen. Sumbangan perekonomian Banyuwangi terhadap perekonomian Jatim sebesar 3,25 persen atau merupakan yang terbesar ketujuh dari 38 kabupaten/kota di Jatim.
     
Selain itu, katanya, kegiatan pemenuhan uang pecahan kecil (UPK) kepada masyarakat di Banyuwangi diperoleh dari setoran nasabah dan melalui kas keliling Kantor Perwakilan BI Jember dengan frekuensi berkisar 3 -5 kali dalam sebulan dengan modal kerja rata-rata Rp 500 juta. Dari pelaksanaan kas keliling itu seringkali belum dapat memenuhi kebutuhan uang layak edar (ULE).  
     
Menurut dia, dengan adanya kas titipan, memungkinkan uang yang beredar di Banyuwangi terpenuhi dan uangnya pun dalam kondisi yang benar-benar baik.
     
"Fungsi kas titipan di samping menjaga dan memelihara kas titipan uang untuk bank-bank, juga untuk menjaga uang yang fresh keluar dari Perusahaan Uang Negara (Peruri). Sehingga uang tidak lusuh atau rusak, khususnya untuk uang nominal kecil yang banyak beredar di masyarakat," ujar Ahmad.(*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016