Tuban (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo,  menyebutkan sumber mata air di wilayahnya yang semula berjumlah 3.872 lokasi pada 2012 bertambah menjadi 4.389 lokasi pada Juli 2016.
    
"Bertambahnya jumlah sumber mata air di Jawa Timur, karena adanya penanaman pohon di lahan kritis di berbagai wilayah di Jawa Timur," katanya ketika kunjungan Presiden Joko Widodo di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Tuban, Senin.
    
Dalam acara peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia di desa setempat, ia menjelaskan penanaman pohon di wilayahnya dilakukan berbagai lapisan masyarakat di lahan kritis, sehingga luas areal lahan kritis semakin berkurang.
    
"Antusias masyarakat di Jawa Timur dalam menanam pohon selama ini cukup tinggi," ucapnya menegaskan.
    
Sesuai data, lanjut dia, di Jawa Timur, memiliki hutan negara 1.361.146 hektare dan hutan rakyat 743.933 hektare.
    
"Berkurangnya lahan kritis membawa pengaruh bertambahnya jumlah sumber mata air," ucapnya menambahkan.
    
Menurut dia, keberadaan hutan Negara juga hutan rakyat di wilayahnya juga mendorong perkembangan industri dengan adanya ketersediaan bahan baku.
    
Pada kesempatan itu Presiden Joko Widodo, menjelaskan adanya penanaman pohon bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat sebagaimana yang diprakarsai Koperasi Produsen Anugrah Bumi Hijau (Koprabuh) di Tuban.
    
"Dari penanaman pohon itu maka ekonomi masyarakat bisa berkembang," ucapnya menambahkan.
    
Dari data yang diterima, lanjut dia, penanaman 238.000 pohon di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, di antaranya, 200.000 pohon jati dan 38.000 pohon kaliandra,  
    
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, menambahkan adanya penanaman pohon selain bisa mengembangkan ekonomi masyarakat juga bisa menjaga lingkungan dalam perubahan iklim global.
    
"Warga yang menebang satu pohon harus kembali menanam tiga pohon (di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu), di tempat pohon di tebang juga di tempat lainnya," jelas dia.
    
Dalam kegiatan penanaman 238.000 pohon yang ditandai dengan sirine oleh Presiden Joko Widodo, memperoleh anugerah rekor dunia.
    
Penganugerahan rekor dunia ini diberikan Dangarikar kepada Ketua Koperasi Produsen Anugrah Bumi Hijau (Koprabuh) Yohanis Cianes Waelan yang didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di depan Presiden Joko Widodo. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016