Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro mulai turun, tapi masih siaga dengan ketinggian 14,82 meter, Minggu pukul 09.00 WIB.
"Ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro tertinggi 14.92 meter (siaga kuning), kemudian mulai turun sejak pukul 24.000 WIB," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Hendro, Minggu.
Begitu pula, lanjut dia, ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, juga turun, namun statusnya masih siaga kuning dengan ketinggian 7,85 meter pukul 09.00 WIB.
"Tidak ada laporan Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, menimbulkan banjir," ucapnya.
Namun, menurut dia, ketinggian air di hilir Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, masing naik masing-masing 8,04 meter (merah), 5,71 meter (merah), 4,37 meter (kuning), dan 2,17 meter (kuning).
"Penurunan ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur lambat karena dipengaruhi anak sungainya yang juga penuh air," katanya menegaskan.
Dengan kondisi sekarang ini, kata dia, air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, akan terus turun sepanjang tidak ada tambahan air hujan dari daerah hulu.
"Tapi kondisi seperti sekarang ini cukup rawan, sebab surutnya Bengawan Solo lambat. Kalau sewaktu-waktu terjadi hujan deras di daerah hulu bisa menimbulkan banjir besar," tuturnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo menambahkan ketinggian air Bengawan Solo di daerahnya di wilayah barat mulai surut, tapi di wilayah timur masih naik.
"Naiknya air Bengawan Solo mengakibatkan tanggul anak sungai di Kecamatan Kanor dan Baureno, di dua lokasi jebol," jelas dia.
Laporan yang sudah diterima BPBD menyebutkan dampak luapan Bengawan Solo di 21 desa di Kecamatan Padangan, Trucuk, Dander, Kalitidu, Kota, Kapas, Malo, Balen, mengakibatkan tanaman padi terendam banjir luas 378 hektare, dan palawija 33 hektare.
Di daerah genangan jumlah warga terdampak banjir luapan Bengawan Solo sebanyak 2.072 kepala keluarga (KK), sebagian di antaranya, mengungsi di Gedung Serbaguna di Kelurahan Ledokwetan, Kecamatan Kota.
"Belum semua kecamatan yang daerahnya dilanda banjir Bengawan Solo, seperti Kanor dan Baureno, melaporkan dampak banjir," ucapnya menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro tertinggi 14.92 meter (siaga kuning), kemudian mulai turun sejak pukul 24.000 WIB," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Hendro, Minggu.
Begitu pula, lanjut dia, ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, juga turun, namun statusnya masih siaga kuning dengan ketinggian 7,85 meter pukul 09.00 WIB.
"Tidak ada laporan Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, menimbulkan banjir," ucapnya.
Namun, menurut dia, ketinggian air di hilir Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, masing naik masing-masing 8,04 meter (merah), 5,71 meter (merah), 4,37 meter (kuning), dan 2,17 meter (kuning).
"Penurunan ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur lambat karena dipengaruhi anak sungainya yang juga penuh air," katanya menegaskan.
Dengan kondisi sekarang ini, kata dia, air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, akan terus turun sepanjang tidak ada tambahan air hujan dari daerah hulu.
"Tapi kondisi seperti sekarang ini cukup rawan, sebab surutnya Bengawan Solo lambat. Kalau sewaktu-waktu terjadi hujan deras di daerah hulu bisa menimbulkan banjir besar," tuturnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo menambahkan ketinggian air Bengawan Solo di daerahnya di wilayah barat mulai surut, tapi di wilayah timur masih naik.
"Naiknya air Bengawan Solo mengakibatkan tanggul anak sungai di Kecamatan Kanor dan Baureno, di dua lokasi jebol," jelas dia.
Laporan yang sudah diterima BPBD menyebutkan dampak luapan Bengawan Solo di 21 desa di Kecamatan Padangan, Trucuk, Dander, Kalitidu, Kota, Kapas, Malo, Balen, mengakibatkan tanaman padi terendam banjir luas 378 hektare, dan palawija 33 hektare.
Di daerah genangan jumlah warga terdampak banjir luapan Bengawan Solo sebanyak 2.072 kepala keluarga (KK), sebagian di antaranya, mengungsi di Gedung Serbaguna di Kelurahan Ledokwetan, Kecamatan Kota.
"Belum semua kecamatan yang daerahnya dilanda banjir Bengawan Solo, seperti Kanor dan Baureno, melaporkan dampak banjir," ucapnya menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016