Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek membuka jaringan promosi wisata ke Kolombia dengan memperkenalkan dan mempromosikannya di sela Hari Kebudayaan Indonesia (bukan Forum Perdamaian Dunia seperti diberitakan sebelumnya) yang diselenggarakan oleh KBRI Bogota, Kolombia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Kami membuka jaringan dan memperkenalkan wisata di Kolombia agar masyarakat setempat tahu ada destinasi menarik di Trenggalek," ujar Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin melalui pesan elektronik yang diterima Antara di Surabaya, Sabtu.
Beberapa destinasi wisata yang berada di Trenggalek antara lain Goa Lowo, Pantai Prigi, Pantai Karanggoso, Pantai Damas, Pantai Blado, Pantai Ngadipuro, Pantai Ngulungwetan, Pantai Ngampiran, Pantai Pelang, Pantai Taman
Kili-kili, Pantai Konang dan pantai lainnya.
Kili-kili, Pantai Konang dan pantai lainnya.
Selain wisata, orang nomor dua di Pemkab Trenggalek tersebut juga mempromosikan usaha kecil menengah (UKM) dengan mengandalkan batik sebagai daya tarik.
Bahkan, di sela acara hasil kerja sama dengan Pemerintah Kota Paipa, Provinsi Boyaca tersebut, ditampilkan batik khas Trenggalek yang dikreasi ulang oleh perancang busana kenamaan asal Indonesia, Karen Merlin, di hadapan
peserta dan tamu.
peserta dan tamu.
"Tentunya kami sangat bangga batik Trenggalek dipamerkan dan dikenakan oleh model-model di sini dan sangat diapresiasi," ucapnya.
Ia berharap tidak sampai di sini promosi yang dilakukan, namun ke depan berkesinambungan sehingga batik-batik khas Trenggalek diminati warga Kolombia dan sejumlah negara lainnya.
Hal ini, kata dia, sekaligus menjadi pemicu untuk perbaikan kualitas batik, terutama dalam mengemas produksi agar perhatian dunia internasional tidak luntur.
"Kualitas harus dijaga, bahkan diperbaiki. Tidak sedikit yang memberi respons positif, termasuk Miss Mundo Kolombia 2015, Maria Alejandra Lopez," katanya.
Sementara itu, acara tersebut diresmikan langsung oleh Duta Besar RI Bogota, Trie Edi Mulyani.
Sebagai bentuk persahabatan, Indonesia menampilkan batik Trenggalek, sedangkan dari Kolombia menampilkan "Poncho", yang berbahan kulit maupun wool.
"Semoga perdamaian benar-benar bisa tercipta di dunia," kata wakil bupati pemegang rekor wakil kepala daerah termuda versi MURI tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016