Kediri (Antara Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar berharap napak tilas Panglima Besar Jenderal Sudirman bisa menjadi agenda nasional, sehingga bisa diikuti banyak peserta dari berbagai daerah.
     
"Napak tilas ini, kami ingin menjadikan Jenderal Sudirman tauladan. Dan, tidak menutup kemungkinan saat ini banyak orang yang ikut, nanti bisa jadi agenda nasional," katanya di Kediri, Jawa Timur, Sabtu.
     
Wali Kota di sela-sela pemberangkatan napak tilas itu mengatakan, pemerintah kota sengaja mengadakan kegiatan napak tilas ini, sebab kami ingin rasa nasionalisme Jenderal Sudirman terus hidup. Pemikiran Jenderal Sudirman sangat menginspirasi dan membawa semangat perjuangan.
     
Selain mengadakan napak tilas Panglima Besar Jenderal Sudirman Kediri-Bajulan, pemerintah kota juga mengadakan sarasehan yang dihadiri masyarakat serta tokoh penting.
     
Pihaknya ingin menjadikan Jenderal Sudirman sebagai tauladan, dengan beragam pemikirannya saat itu. Pemikiran itu bisa diambil dan digunakan sebagai salah satu upaya membangun Indonesia.
     
"Yang ada di pemikiran Jenderal Sudirman hingga memenangkan peperangan di Jogjakarta dan kota lain, kami ingin ambil inti dari pemikiran itu," katanya.
     
Sementara itu, Ketua KNPI Kota Kediri Reza Darmawan mengaku, sebagai organisasi kepemudaan terus mendorong kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun. Bahkan, pihaknya mendukung kegiatan ini jadi agenda nasional.
    
"Visi misi kita tidak hanya demi semangat nasionalisme, tapi harapannya jika jadi agenda nasional bisa menjadi 'ikon' Kota Kediri dan salah satu pariwisata baru," katanya.
     
Ia berharap, rencana napak tilas Panglima Besar Jenderal Sudirman itu menjadi agenda nasional bisa terealisasi di 2018, namun jika 2017 sudah bisa, pihaknya akan lebih mendukung.
     
Dalam kegiatan napak tilas itu, juga dihadiri perwakilan dari Yayasan Panglima Besar Soedirman. Mereka mengaku mendukung kegiatan ini. Acara serupa juga diselenggarakan di Kabupaten Pacitan, sehingga berharap ke depan bisa ada sinergi. 
     
Napak tilas di Pacitan sepanjang 127 kilometer, sedangkan di Kediri 37 kilometer. Dimungkinkan nanti bisa lewat Kabupaten Tulungagung, Trenggalek dan tembus ke Kabupaten Pacitan. 
      
Sekretaris Yayasan Panglima Besar Sudirman, Sulistiyono menyebut, di Pacitan diselenggarakan setiap dua tahn sekali. Bahkan, dari yayasan juga sudah mengirimkan tandu replika aslinya ke Pacitan, dan ke depan Kediri juga bisa.
      
"Di Pacitan dua tahun sekali dan kami mencoba mengajukan ke pemerintah Presiden Jokowi, kami harapkan bisa bekerjasama dengan yayasan napak tilas di Kediri bisa nasional dan nanti bisa bersambung," harapnya.
    
Kegiatan napak tilas Panglima Besar Jenderal Sudirman dengan rute Kediri-Bajulan itu diikuti lebih dari 1.700 peserta. Selain dari Kediri, mereka juga berasal dari berbagai daerah sekitar. Mereka terbagi dalam perseorangan maupun kelompok, dan nantinya yang terbaik akan mendapatkan hadiah. (*)


Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016