Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berencana mengajukan permintaan pengeluaran atau penggelontoran air Waduk Pacal di Kecamatan Temayang, kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro.

"Kami akan mengajukan permintaan pengeluaran air Waduk Pacal karena ada pengajuan permintaan air dari petani untuk mengairi pembenihan tanaman padi," kata Kasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumber Air Dinas Pengairan Bojonegoro, Dodi Sigit Wijaya, Senin.

Ia menyebutkan petani yang mengajukan permintaan air Waduk Pacal sawahnya masuk di daerah irigasi tengah I dan II, antara lain, di Kecamatan Sumberrejo, Balen, Kanor, dan Sumberrejo, dengan luas 1.119 hektare.

"Petani di sepanjang irigasi Waduk Pacal sekarang ini waktunya masa tanam tanaman padi sehingga membutuhkan air," jelas dia.

Sebelumnya, air Waduk Pacal juga sudah dikeluarkan untuk mengairi pembenihan tanaman padi mulai Kecamatan Kepohbaru, Baureno, Sumberrejo, Balen, Kapas dan Sukosewu, mencapai 2.155 hektare.

"Kalau tanaman padi MT I di sepanjang daerah irigasi Waduk Pacal semuanya tertanam luasnya lebih dari 16.000 hektare," paparnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, ketika ada permintaan air dari petani untuk pengeluarannya biasanya tidak lebih 5 meter kubik per detik, selama sepekan.

Tapi kalau memang hujan di sepanjang daerah irigasi Waduk Pacal sudah deras, bisa saja pengeluarkan air tidak lebih 5 meter kubik per detik.

"Kalau rencana kami air Waduk Pacal bisa dikeluarkan untuk mengairi pembenihan pekan depan," ucapnya.

Sesuai prosedur, lanjut dia, permintaan air Waduk Pacal yang diajukan petani akan diteruskan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro.

Berdasarkan pengajuan itu, lanjut dia, UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan solo di Bojonegoro, akan menghitung besarnya air Waduk Pacal yang dikeluarkan.

Sesuai data, lanjut dia, ketinggian air Waduk Pacal pada papan duga mencapai 113,25 meter dengan kapasitas mencapai 16,7 juta meter kubik, per 21 November.

"Air Waduk Pacal terus bertambah karena di daerah tangkapan waduk hujan rutin turun cukup deras," ucapnya menambahkan.

Data di kantor Dinas Pengairan, Waduk Pacal memiliki daerah irigasi pertanian seluas 16.688 hektare di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, Balen, Kapas, Sumberrejo, Kepohbaru, dan Baureno.

Pada awal dibangun Belanda pada 1933, Waduk Pacal mampu menampung air mencapai 42 juta meter kubik, namun sekarang daya tampungnya menurun drastis, disebabkan sedimen yang masuk waduk mencapai 15 ribu meter kubik per tahun, dan rusaknya bangunan pelimpas. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016