Surabaya (Antara Jatim) - 
Rumah susun (rusun) baru di kawasan Dukuh Menanggal dan Keputih Surabaya memiliki konsep desain yang berbeda dari rusun sebelumnya yakni dilengkapi dengan area khusus menjemur pakaian.

Kabid Pemanfaatan Bangunan Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) Surabaya, Agus Supriyo, di Surabaya, Kamis, mengatakan pembangunan dua rusun di Dukuh Menanggal dan Keputih mulai memasuki babak akhir.

"Adanya area khusus tersebut agar penghuni tidak menjemur pakaian di sembarang tempat. Dengan demikian, rusun akan terlihat rapi jika dilihat dari luar," katanya.

Menurut dia, area menjemur pakaian itu dapat dijumpai di setiap sudut tower masing-masing empat area per lantai. "Dengan tampil lebih rapi, citra rusun diharapkan menjadi lebih baik di mata masyarakat," katanya.

Ia mengatakan rusun yang dibangun menggunakan anggaran pemerintah pusat di bawah Kementerian PU dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) itu ditarget selesai pada akhir Desember 2016.

Rusun Dukuh Menanggal sendiri dibangun dengan model satu tower setinggi lima lantai. Total ada 114 unit tempat tinggal dengan tipe 24. Rusun tersebut dibangun di atas lahan milik pemkot seluas 1,18 hektare. Progres pembangunan rusun Dukuh Menanggal mencapai 83 persen.

Sementara, lanjut dia, Kemen PUPR juga membangun rusun di area Keputih. Dalam satu areal, ada dua rusun, yakni Keputih I dan Keputih II. Rusun Keputih I dibangun empat lantai yang mampu menampung 50 unit tempat tinggal tipe 36.

Adapun rusun Keputih II nyaris sama. Bedanya hanya pada jumlah lantai, yakni lima lantai dengan total 66 unit tempat tinggal. "Kalau Rusun Keputih ini progresnya berkisar pada 75 persen," kata Agus.

Setelah proyek selesai, Agus melanjutkan, pengelolaan rusun Dukuh Menanggal dan Keputih akan diserahkan kepada pemkot. Dengan begitu, pemkot dapat melaksanakan pengelolaan rusun meliputi pendataan penghuni, pemberian kunci dan sebagainya.

Namun, dia menjelaskan, pengelolaan tersebut tidak sama dengan serah terima gedung. Jadi, kepemilikan bangunan rusun masih ada pada pihak kementerian.

"Nanti akan dihibahkan kepada pemkot setelah melewati mekanisme sesuai aturan yang ada di kementerian. Untuk pengelolaan ini semata agar penghuni dapat segera masuk rusun," katanya.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016