Tulungagung (Antara Jatim) - Sejumlah petani di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mulai menikmati kenaikan harga jagung dampak cuaca ekstrem yang memicu perubahan pola tanam.
    
"Saat ini harga bagus, per kilogram rata-rata mencapai Rp4 ribu. (Harga) ini naik dibanding sebelum-sebelumnya yang hanya di kisaran Rp3 ribu hingga Rp3,5 ribu per kilogram," kata Asim, petani di Desa Sido Mulyo, Kecamatan Pakel, Tulungagung, Rabu.
    
Ia menduga, kenaikan dipicu perubahan pola tanam petani di hampir semua daerah.
    
Menurut dia, hal itu bisa terjadi lantaran sebagian petani memilih bertahan menanam padi hingga akhir tahun karena faktor curah hujan yang masih terus mengguyur sehingga sediaan air diprediksi cukup.
    
"Perubahan pola tanam itu menyebabkan produksi padi akhir tahun ini mungkin naik namun volume jagung justru turun," ujarnya.
    
Imbas selanjutnya, kata Asim, harga jagung bertahap merangkak naik. "Semoga ini terus naik sehingga memberi dampak positif terhadap petani seperti kami," ujar Murni, petani lain di Kecamatan Pakel.
    
Panen kali ini, Asim dan Murni mengklaim volume produksi jagung mencapai sekitar dua ton.
    
Dengan asumsi harga jual Rp4 ribu per kilogram, Asim pada musim panen ini meraup hasil kotor dari kegiatan pertaniannya sekitar Rp8 juta hingga Rp10 juta, demikian pula Murni.
    
"Biaya produksi mulai tanam, perawatan hingga panen mungkin antara Rp2 juta hingga Rp3 juta. Jadi baguslah hasilnya, semoga terus bertahan atau bahkan naik," ujarnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016