Sidoarjo, (Antara Jatim) - Bupati Sidoarjo Saiful Ilah menyerahkan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya dari Presiden R.I kepada tiga PNS di Kabupaten Sidoarjo atas darma bhakti PNS yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Pemerintah. 

"Selain itu, penghargaan tersebut diberikan atas dasar penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan dan disiplin secara terus menerus paling singkat 10 tahun, 20 tahun atau 30 tahun," katanya di sela kegiatan peringatan Hari Pahlawan 10 November di Kabupaten Sidoarjo, Kamis.

Ia mengemukakan, tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya 30 tahun yakni Kepala Dinas P.U Pengairan, Ir. Fatchur Rahman, M.Si. 

"Sedangkan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya 20 tahun diberikan kepada Kepala Pelaksana BPBD, Ir. Dwidjo Prawito, M.MT. Sementara, tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya 10 tahun diberikan kepada Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo Zwesty Jatiningtyas, S.STP," katanya.

Pada peringatan Hari Pahlawan ini, sesuai dengan sambutan Menteri Sosial R.I Khofifah Indar Parawansa, Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah  mengatakan setiap tanggal 10 November diperingati hari Pahlawan. Momen tersebut hendaknya dapat dijadikan sebagai momen reflektif atas pengorbanan para pahlawan dengan menyalakan jiwa kepahlawanan dalam perjuangan mengisi kemerdekaan.
 
"Peringatan tersebut didasarkan pada peristiwa 'Pertempuran 10 November 1945' di Surabaya, sebagai pertempuran pertama dan terbesar setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945," katanya.

Dengan pengalaman merebut dan mempertahankan kemerdekaan, kata dia, menunjukkan betapa spirit perjuangan dan mental karakter kepahlawaanan memiliki daya hidup yang luar biasa dalam menghadapi berbagai tantangan. 

"Dengan meminjam ungkapan Bung Karno, bahwa semangat kepahlawanan itu adalah semangat rela berjuang.  Berjuang mati-matian dengan penuh idealisme dengan mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi," katanya.

Ia juga mengatakan dalam rangka mencapai perikehidupan kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, maka patriotisme harus mampu mengembangkan ketahanan bangsa. Hal tersebut penting diwujudkan  sebagai bangsa yang mandiri dalam ekonomi, berdaulat dalam bidang politik dan berkepribadian dalam kebudayaan.
 
"Hal ini, sejalan dengan orientasi Trisakti, Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden H.M Jusuf Kalla, hadir dengan menawarkan Visi transformatif, yakni; 'Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong'," katanya.

Ia katakan dalam kerangka mewujudkan visi tersebut, telah dirumuskan sembilan agenda prioritas pemerintah yang disebut Nawa Cita.

"Kesembilan agenda tersebut dikategorikan dalam tiga ranah, yakni ranah mental-kultural, ranah material (ekonomi) dan ranah politik. Dimana ketiga ranah tersebut pemerintah berusaha melakukan berbagai perubahan secara akseleratif, berlandaskan prinsip-prinsip Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Dan dalam pelaksanaannya  ketiga ranah tersebut bisa dibedakan tapi tidak bisa  dipisahkan," katanya.
 
Untuk itu, lanjut dia, melalui momentum peringatan Hari Pahlawan 10 November 2016 tahun ini, diharapkan dapat mengambil makna yang terkandung didalamnya dengan meneladani nilai-nilai luhur yang telah diwariskan.

"Yakni dengan suatu tekad dan ketulusan untuk bersama-sama saling bahu membahu dan dilandasi oleh makna dan nilai integritas, etos kerja dan gotong royong," katanya.

Dengan begitu dirinya yakin bangsa Indonesia mampu mengatasi berbagai permasalahan dan mampu bersaing dengan negara dan bangsa lain.
 
"Hal ini sejalan  dengan tema Hari Pahlawan 2016, yaitu; 'Satukan Langkah Untuk Negeri'.  Dimana tema ini mengandung pesan kepada kita semua untuk bersatu dalam kebersamaan, dalam persatuan untuk mewujudkan cita – cita bangsa Indonesia," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016