Surabaya, (Antara Jatim) - Realisasi arus peti kemas di sejumlah pelabuhan yang berada dibawah naungan Pelindo III (Persero) mengalami kenaikan enam persen pada triwulan III 2016 dibanding triwulan yang sama tahun 2015.

Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto, di Surabaya, Rabu, mengatakan kenaikan itu tercatat dari 3.179.083 TEU's atau setara 2.596.661 box pada tahun 2015 menjadi 3.376.371 TEU's atau 2.754.799 box pada Triwulan III 2016.

Edi mengatakan, kenaikan itu disebabkan adanya tren kontainerisasi di wilayah Indonesia Timur yang dipicu geliat tumbuhnya perekonomian di wilayah setempat.

"Meskipun kondisi ekonomi dunia pada triwulan III masih belum stabil dengan tingkat pertumbuhan yang tidak merata, namun tampaknya tidak terlalu berpengaruh secara signifikan terhadap arus peti kemas di beberapa pelabuhan kawasan Indonesia tengah dan timur yang dikelola Pelindo III," katanya.

Edi mengatakan kenaikan tersebut juga membuktikan transportasi laut menggunakan peti kemas masih menjadi primadona.

Sementara itu, kata Edi, dari total arus peti kemas yang melalui pelabuhan yang dikelola Pelindo III tersebut, peti kemas domestik masih mendominasi dengan persentase mencapai 57 persen atau tercatat 1.919.701 TEU's, sedangkan internasional tercatat 43 persen dengan jumlah peti kemas sebanyak 1.4.56.670 TEU's.

Edi menjelaskan, Pelindo III mengoperasikan sebelas pelabuhan di tujuh provinsi di antaranya Pelabuhan Tanjung Perak, Tanjung Emas Semarang, Banjarmasin, Tenau Kupang, Benoa, Sampit, Kotabaru, Lembar, Kumai, Maumere dan Bima.

Sementara itu, dominasi realisasi arus peti kemas yakni di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan catatan sebanyak 2.033.735 box atau setara dengan 2.437.863 TEU's.

Setelah itu Terminal Petikemas Semarang di Pelabuhan Tanjung Emas dengan catatan sebanyak 286.163 box atau setara dengan 455.885 TEU's.

Selanjutnya Pelabuhan Banjarmasin Kalimantan Selatan tercatat realisasi arus peti kemas sebanyak  261.975 box atau setara 298.132 TEU's.

"Proses melakukan kegiatan bongkar muat barang menggunakan peti kemas lebih cepat dibanding dengan barang dengan kemasan nonpeti kemas, karena kegiatan bongkar muat tidak terlalu lama, hal tersebut menjadi pertimbangan pengiriman barang saat yang menggunakan kemasan peti kemas," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016