Surabaya (antara Jatim) - Netherlands Organization for Internasional Cooperation in Higher Education (Nuffic) Belanda, Senin, menggelar sosisalisasi beasiswa StuNed di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, guna mengajak mahasiswa Surabaya melanjutkan kuliahnya di  Belanda.

"StuNed adalah beasiswa bilateral yang diberikan Pemerintah Belanda khusus untuk orang Indonesia. Kegiatan ini sudah berlangsung kelima kalinya dan sudah ada 4 ribu alumni orang Indonesia yang melanjutkan kuliahnya di Belanda," kata Mervin Bakker Direktur Nuffic-Neso dalam konfrensi persnya, Senin.

Mervin mengatakan, saat ini StuNed difokuskan untuk cari calon pemimpin masa depan yang tentunya membawa benefit untuk hubungan bilateral kedua negara. Karena itu bidang-bidang yang diprioritaskan adalah yang berkaitan dengan hubungan bilateral.

"Bidang-bidang tersebut adalah Keamanan, Agro Pangan, Transportasi, Perdagangan Internasional, Keuangan dan Ekonomi, serta Manajemen Kesehatan," jelasnya.

Mervin mengatakan, keuntungan mencari beasiswa di Belanda adalah Universitas memiliki kode etik dan jaminan kualitas. Selain itu, mahasiswa juga akan mendapat beasiswa penuh di antaranya biaya hidup, biaya kuliah, biaya perjalanan internasional dan lokal serta biaya lain yang diperlukan untuk mendukung studi.

"Adu dua jenis utama perguruan tinggi di Belanda yakni Universitas Ilmu Terapan dan Universitas Riset," kata Mervin.

Universitas Ilmu Terapan, lanjut dia, adalah program studi yang berfokus pada aplikasi praktis ilmu pengetahuan dan seni. Durasi studi S1 adalah 4 tahun sementara S2 berdurasi 1-2 tahun.

"Sementara Universitas Riset lebih menawarkan program berorientasi riset, namun banyak juga program yang mengandung komponen profesional dan sebagian besar lulusannya bekerja di luar komunitas riset," lanjutnya.

Ditanya alasannya mencari mahasiswa di Surabaya, Mervin menjelaskan bahwa dirinya percaya banyak bibit-bibit unggul yang ada di Surabaya yang kompetitif yang bisa menjadi kandidat penerima beasiswa ke Belanda.

"Tahun ini kami menargetkan menerima 50-60 mahasiswa, walaupun pernah juga menerima 100 mahasiswa tapi itu tergantung dana yang sudah dialokasikan," ucapnya.

Mervin mengemukakan, jurusan yang saat ini paling populer bagi mahasiswa asal Indonesia adalah pertanian, selain itu keamanan, teknologi, ketahanan pangan, mesin dan ekonomi. (*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016