Trenggalek (Antara Jatim) - Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Trenggalek, Jawa Timur memperketat pengamanan dan pengawasan terhadap 216 narapidana dan tahanan yang mendekam di dalam rutan setempat.
    
"Ada dua sipir tambahan yang kami tugaskan untuk membantu pengamanan," kata Kepala Rutan Kelas IIB Trenggalek Sambiyo di Trenggalek, Jumat.
    
Selain petugas internal rutan, kata dia, tenaga keamanan tambahan juga datang dari satgas Lembaga Pemasyarakatan Korwil eks-Karesidenan Kediri sejumlah empat personel yang diperbantukan untuk pengamanan pada malam hari.
    
"Tadi malam (Kamis, 3/11) satgas ditjen pemasyarakatan korwil Kediri datang ke Rutan Trenggalek untuk melakukan evaluasi pengamanan," ujarnya.
    
Kendati sempat terjadi bentrok atau perkelahian antarnapi, Sambiyo memastikan kondisi rutan saat ini sudah normal.
    
Ia mengatakan tidak terjadi ketegangan atau potensi kerusuhan lanjutan karena hasil pemeriksaan diketahui insiden perkelahian antarnapi terjadi akibat kesalahpahaman dan ego pribadi antara korban dan pelaku.
    
"Pelaku penganiayaan juga sudah kami amankan dan ditempatkan di ruang isolasi, mungkin sampai proses hukumnya selesai. Jadi sudah tidak ada masalah lagi karena perkelahian terjadi antara dua napi," ujarnya.
    
Sambiyo mengkonfirmasi bahwa hasil pemeriksaan saksi-saksi tidak ada napi atau tahanan lain terlibat.
    
Menurut paparan Sambiyo, insiden perkelahian bermula ketika korban Sulaiman Suprapto (34) menegur pelaku Marsum Widayatmoko (34) yang mengundang empat tahanan titipan, temannya, bercengkerama di sel narapidana nomor 7, karena melanggar tata tertib rutan.
    
"Teguran itu yang kemudian berbuntut cekcok mulut hingga perkelahian. Tidak ada keterlibatan napi atau tahanan lain," ujarnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016