Surabaya (Antara Jatim) - Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Jose Tavares menyatakan bahwa kemampuan Bahasa Inggris mempengaruhi kualitas daya saing bagi sumber daya manusia, terutama di tingkat negara-negara di Asia Tenggara.

"Bagaimana bisa berkomunikasi dan bersaing dengan bangsa lain jika Bahasa Inggris yang dimilikinya tidak bagus," ujarnya ketika ditemui usai menjadi pembicara di seminar nasional bertema Peran Pemuda Menghadapi ASEAN dalam Bingkai Nasionalisme di Universitas Narotama Surabaya, Kamis.

Pihaknya mengakui sampai saat ini masih banyak SDM asal Indonesia yang kualitas Bahasa Inggrisnya belum sesuai harapan sehingga diinginkan adanya perbaikan agar mampu bersaing.

Selain itu, kata dia, agar SDM asal Indonesia bisa berperan di luar negeri diperlukan ilmu pengetahuan secara maksimal dari apa yang didapat selama menempuh jalur pendidikan.

"Pengetahuan sekarang tidak hanya didapat dari bangku kuliah, tapi diperoleh melalui sejumlah cara, seperti belajar dari internet untuk menambah pengetahuan secara komprehensif," ucapnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada perguruan tinggi di Indonesia semakin meningkatkan dan memperhatikan kualitasnya dengan memberikan ilmu pengetahuan bermutu supaya bisa bersaing di tingkat regional maupun internasional.

"Secara kuantitas, jumlah perguruan tinggi di Indonesia cukup banyak, bahkan menembus 4.000 perguruan tinggi. Ke depan, diharapkan semakin diperhatikan mutunya seperti di Filipina yang saat ini mayoritas penduduknya mampu berbahasa Inggris dengan benar," katanya.

Hal senada disampaikan Konsul Kehormatan Republik Filipina untuk Jawa Timur & Bali Eddy Surohadi yang menilai pentingnya memiliki kemampuan Bahasa Inggris agar mendapat kesempatan bersaing.

"Pentingnya penggunaan Bahasa Inggris karena merupakan bahasa umum, berkesempatan kerja, mampu berinovasi dan perkembangan ekonomi, sebagai bahasa adaptasi, pengetahuan serta mudah," katanya.

Sementara itu, dengan bekal ilmu pengetahuan serta bahasa, tidak sedikit kesempatan untuk berkiprah di Filipina karena di sana sangat bersahabat dengan menghargai rakyat Indonesia maupun sangat toleran dalam beragama.

"Masyarakat Filipina juga sangat menyenangi produk-produk jamu dan makanan Indonesia, serta menyukai olah raga kesehatan asal Tanah Air," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016