Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, akan memproyeksikan kesenian dongkrek sebagai tarian selamat datang bagi wisatawan maupun tamu undangan yang berkunjung ke wilayah itu guna melestarikan kebudayaan.
"Kami ingin nantinya dongkrek dijadikan semacam tarian selamat datang untuk turis maupun tamu undangan yang berkunjung ke Kabupaten Madiun. Sehingga, dongkrek tidak hanya dipentaskan saat momentum hari ulang tahun Kabupaten Madiun ataupun pawai Agustusan saja," ujar Kepala Bidang Pariwisata Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata (Diskoperindagta) Kabupaten Madiun Isbani kepada wartawan di Madiun, Rabu.
Menurut dia, upaya tersebut bertujuan untuk melestarikan kesenian dongkrek yang merupakan budaya asli Kabupaten Madiun yang sudah nyaris punah. Selain itu, juga upaya mempromosikan kesenian dongkrek ke masyarakat luas.
Dalam menyajikan sebagai tarian selamat datang, kesenian dongkrek nantinya dapat dimodifikasi untuk disesuaikan dengan selera masyarakat kini.
"Hal itu agar dongkrek dapat menjadi sebuah tontonan yang menarik. Upaya modifikasi demikian saya pikir sah saja, apalagi jika melihat wayang kulit yang memiliki pakem juga bisa dimodifikasi untuk menjadi tontonan yang apik dan menarik," kata dia.
Ia menjelaskan, untuk mewujudkan hal tersebut pihaknya akan menggandeng para pegiat kesenian dongkrek yang masih bertahan di Kabupaten Madiun. Maupun paguyuban masyarakat yang fokus pada pengembangan kesenian dongkrek.
Sementara, kesenian dongkrek sendiri merupakan salah satu jenis pertunjukkan tradisional berupa tarian dan cerita dari wilayah Mejayan Caruban, Kabupaten Madiun. Kesenian itu mengambil cerita pertarungan antara kakek sakti dengan kawanan genderuwo atau makhluk jahat, pada akhirnya dimenangkan kakek sakti.
Tarian dan alunan musik dalam kesenian tersebut sebagai penanda atas kemenangannya dalam menyelamatkan warga desa setempat dari wabah "pageblug" makhluk jahat.
Isbani menambahkan, Pemkab Madiun saat ini mulai fokus dalam mengembangkan potensi pariwisata yang dimilikinya. Ada enam konsep pariwisata yang akan dikembangkan di wilayah setempat.
Keenam konsep wisata tersebut adalah wisata alam, wisata buatan, desa wisata, wisata sejarah, wisata religi, dan wisata budaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016