Surabaya, (Antara Jatim) - Kapal MV Patraikos berkapasitas besar, yakni 4.400 Teu's bersandar di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, setelah MV Tommy Ritscher yang sebelumnya juga sandar di terminal tersebut.

Manager Pemasaran Terminal Teluk Lamong Wara Djatmika di Surabaya, Selasa mengatakan sandarnya kapal besar dengan kapasitas antara  4.000-8.000 deadweight tonnage (DWT) itu merupakan sebuah pembuktian bagi Pelindo III.

Sebab, kata Wara, Terminal Teluk Lamong yang di bawah naungan Pelindo III mampu melakukan proses bongkar muat dengan kapal kapasitas besar sehingga memperlancar pengiriman logistik di Indonesia.

"Dengan adanya Terminal Teluk Lamong kapal besar tidak perlu sandar di Singapura karena Indonesia memiliki terminal bertaraf internasional yang mampu melayani dengan cepat, tepat dan aman," katanya.

Wara mengatakan dengan adanya terminal Teluk Lamong, kini banyak kapal internasional lebih menyukai sandar dan melakukan aktivitas bongkar muat di Surabaya, karena sudah menerapkan sistem dalam jaringan (daring) atau otomatisasi alat sehingga tidak ada sentuhan layanan.

"Inovasi Pelindo III dengan membuat Terminal Teluk Lamong yang bertaraf internasional ini, juga membuat Surabaya menjadi gerbang perdagangan dan bisnis di Jawa Timur bahkan Indonesia," katanya.

Wara mengharapkan dengan adanya Terminal Teluk Lamong pertumbuhan bisnis di Indonesia semakin meningkat terutama dengan pelayanan 24 jam - 7 hari yang diberikan demi kepuasan pelayanan kepada pengguna jasa.

Sementara itu, Kapal MV Patraikos merupakan kapal berjenis Panamax berbendera Liberia dengan memiliki panjang 262.07 meter dan luas 32.30 meter.

Pengguna layanan kapal itu adalah Korea Marine Transport Co Ltd yang merupakan perusahaan transportasi laut asal Korea dan berdiri sejak tahun 1954.

MV Patraikos merupakan armada baru yang dibuat pada tahun 2010 dengn rute perjalanan pengiriman barang adalah Surabaya - Hongkong - Shanghai - Kwangyang-Ulsan - Pusan - Pusan New Port (Korea).

Sementara itu, Terminal Teluk Lamong memiliki kedalaman mencapai -16 MLWS sehingga mampu menampung Kapal MV Patriakos yang membutuhkan kedalaman 12,50 MLWS.

Selain itu juga dilengkapi dengan 5 STS (Ship to Shore Crane) untuk pelayanan petikemas domestik dan internasional yang berkemampuan "twin lift" sehingga mampu mengangkat petikemas 2 x 20 feet secara bersamaan.

Serta dilengkapi dengan "Grab Ship Unloader (GSU) untuk kegiatan curah kering (food and feed grain) dan fasilitas conveyor dan silo penyimpanan yang saat ini sedang dalam proses penyelesaian.

Sementara lokasi lapangan penumpukan Terminal Teluk Lamong dilengkapi alat semi-automatic CY dan Automated Stacking Crane (ASC) yang mempunyai kecepatan 270m/menit tanpa bantuan manusia.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016