Kediri (Antara Jatim) - Sebanyak 5.000 buah nanas jadi rebutan warga dalam festival nanas yang diselenggarakan di "Rest area" Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut/mdpl) di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
     
"Festival ini kami selenggarakan, karena ingin 'brand image' Ngancar ini sebagai penghasil nanas," kata Camat Ngancar Ngaseri ditemui saat festival itu, Minggu.
     
Ia mengatakan, dalam festival ini menyediakan 5.000 buah nanas hasil produksi petani di Ngancar. Nanas yang disediakan dari beragam jenis, misalnya nanas queen, simplek, dan sejumlah jenis nanas lainnya.
     
Ia pun menambahakan, festival ini baru pertama kali digelar di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri ini. Selain sebagai upaya mengenalkan "ikon" Ngancar sebagi penghasil nanas, festival ini juga untuk menarik kunjungan wisatawan di Gunung Kelud.
     
Ngaseri menambahkan, buah nanas selama ini menjadi penghasilan utama warga di Ngancar. Nanas menjadi komoditas utama, sekitar 70 persen disamping tanaman hortikultura di daerah ini.
     
Ia pun menambahkan, selama ini petani lebih banyak menjual buah nanas dalam bentuk mentah, padahal buah ini bisa diolah menjadi beragam produk, misalnya keripik, dodol, maupun jus, sehingga nilai jualnya juga lebih tinggi.
     
Untuk itu, dalam festival ini, selain berebut tumpeng nanas, juga menyajikan beragam olahan buah ini. Masyarakat diharapkan lebih membuka wawasannya, bahwa nanas bisa diolah menjadi beragam makanan dan produk, sehingga harga jualnya pun juga naik.
     
Masa tanam buah nanas, kata dia, sebenarnya hanya sekali panen, namun petani masih bisa mendapatkan untung dengan menjual bibitnya. Biasanya,  masa tanam buah ini hingga 16 bulan, namun panen pun bisa dilakukan secara bertahap, sehingga petani tetap bisa mendapatkan hasil.
    
Luas lahan tanaman ini di Kecamatan Ngancar lebih dari 2.500 hektare, dengan kapasitas produksi per hektare hingga 80.000 biji atau sekitar 50 ton. Sedangkan, kapasitas produksi per satu pekan sekitar 200 – 250 ton dengan kualitas A = 850 ons – 1 kilogram, B = 500 ons – 750 ons dan C 250 ons – 450 ons.
    
Untuk harga jual pun, relatif standar, dimana mulai Rp3.000 per buah, sampai sekitar Rp15 ribu per buah, tergantun besar dan jenis buah nanas yang dijual.
     
Pihaknya juga berencana akan rutin menyelenggarakan festival ini setiap tahun. Ke depan, diharapkan festival ini menjadi lebih menarik dengan buah lebih banyak.
     
Dalam kegiatan tersebut, ratusan warga memadati "rest area" Gunung Kelud di bagian bawah. Mereka menunggu hingga acara mulai, sebelum berebut buah nanas. 
     
Namun, warga tidak dapat berebut langsung, sebab panitia memberi pagar, sehingga mereka hanya bisa antre dari luar. Setiap pengunjung yang datang mayoritas membawa buah nanas yang dibagikan secara gratis itu.
     
Sementara itu, Ari, pengunjung dari Pagu, Kabupaten Kediri mengaku terhibur dengan festival ini. Ia pun suka dengan buah nanas, sebab mempunyai banyak khasiat.
     
"Selain mengurangi kolesterol bisa juga menyembuhkan asam urat. Kalau nanas Kelud ini rasanya sedikit asam dan manis, tapi segar, jadi saya suka," kata Ari. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016