Surabaya, (Antara Jatim) - Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur mengumumkan jika pelabuhan tersebut mampu menekan waktu tunggu bongkar muat (dwelling time) dari 5,2 hari pada Agustus 2016 menjadi 3 hari pada Oktober 2016.

"Pencapaian dwelling time secara umum menunjukkan tren positif, dan akan terus kita dorong lagi waktunya bisa semakin singkat," kata Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya Chandra Irawan, dalam keterangan persnya di Surabaya, Rabu.

Chandra mengatakan sampai 13 Oktober 2016 upaya menekan dwelling time di Tanjung Perak tercatat hingga 3,13 hari, dan penurunan itu termasuk memenuhi target Presiden Joko Widodo.

Ia menjelaskan, sesuai definisi dari World Bank waktu bongkar muat di pelabuhan terbagi menjadi tiga, yakni Pre Clearance, Custom Clereance dan Post Clereance.

Sedangkan di Tanjung Perak, kata Chandra, pre clearance mampu ditekan hingga 1,72 hari, custom clearance 0,22 hari, dan 1,19 hari untuk proses post clearance. 

"Data penurunan itu signifikan, sebab kontribusi terbesar ada pada proses pre clearance yakni sebesar 54,95 persen terhadap keseluruhan masa bongkar muat barang hingga keluar dari pelabuhan," katanya.

Chandra mengatakan penurunan masa tunggu di Tanjung Perak juga tidak lepas dari peran importir yang dengan segera mengurus dokumen perizinan impor, dan tergerak untuk segera memindahkan barangnya dari lapangan penumpukan sementara lini 1. 
 
"Kesadaran importir ini juga didorong adanya Peraturan Menteri Perhubungan No 116 tahun 2016 tentang pemindahan barang yang mengatur masa inap dan tarif penumpukan kontainer," katanya.

Ia mengatakan, dalam aturan itu, barang impor yang melewati batas waktu penumpukan (long stay) di pelabuhan, harus dipindahkan, dan penumpukkan paling lama adalah 3 hari sejak barang diletakkan di lapangan penumpukan. 

Selain itu, adanya tarif progresif yang diterapkan di Tanjung Perak juga membuat upaya penekanan waktu tunggu berjalan bagus.

Sementara itu Kepala Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Takdir Mattanete mengapresiasi capaian yang terjadi di pelabuhan setempat, dan akan tetap mengawal pengawasan meskipun dwelling time telah mencapai target 3 hari. 

"Kami akan tetap bekerja sama dengan stakeholder untuk memantau agar dwelling time yang sudah dicapai bisa terjaga dengan baik, dan kami targetkan ke depan bisa di bawah 3 hari," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016