Jember (Antara Jatim) - Ratusan warga dan nelayan pesisir di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa, menggelar ritual petik laut yang digelar setahun sekali pada bulan Muharram sebagai ungkapan rasa syukur warga setempat atas berkah yang melimpah di sektor pertanian dan perikanan.
"Tradisi itu merupakan kegiatan ritual warga sebagai wujud syukur masyarakat terhadap karunia alam yang melimpah yang sudah diberikan Tuhan Yang Maha Esa," kata Kepala Desa Puger Kulon, Nurhasan di Puger.
Menurutnya petik laut atau larung sesaji tersebut bersamaan dengan kegiatan sedekah desa, sehingga harapannya kedepan masyarakat di Desa Puger Kulon mendapat berkah yang melimpah.
"Harapannya, nelayan dan petani di Puger mendapat keberkahan, sehingga mendapat kemudahan dalam menjalankan aktifitasnya, terutama dalam menangkap ikan di laut," tuturnya.
Pihak panitia menyediakan sebanyak lima perahu yang digunakan untuk membawa sekaligus mengawal pelepasan tujuh macam sesaji berupa hasil pertanian dan perikanan ke tengah lautan.
"Para nelayan Puger sangat antusias, sehingga puluhan perahu milik nelayan juga mengikuti proses pelepasan sesaji yang dikenal dengan istilah "jolen" bagi warga setempat," katanya.
Nurhasan berharap kegiatan petik laut di Kecamatan Puger tersebut dapat menarik wisatawan domestik dan mancanegara untuk berkunjung ke Desa Puger Kulon karena tradisi petik laut merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan.
Salah seorang nelayan Puger Fauzi mengatakan tradisi petik laut tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan karena selama setahun ini nelayan di Jember mengalami musim paceklik yang hampir terjadi selama setahun.
"Warga berharap kegiatan petik laut yang digelar setiap bulan Muharram bisa meningkatkan hasil tangkapan ikan di pesisir selatan Jember," katanya.
Ajang berebut sesaji bagi masyarakat merupakan momentum kegembiraan tersendiri bagi nelayan karena selain ada nilai ekonomis, masyarakat juga meyakini bahwa yang mendapatkan sesaji dalam miniatur perahu tersebut akan mendapat berkah yang sangat besar.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016