Banyuwangi (Antara Jatim) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengemukakan Festival Pasar Ikan mampu mengangkat potensi kabupaten itu di sektor laut.

"Even ini bisa menjadi nilai tambah masyarakat nelayan dari hanya sekedar menjual ikan ketika yang turun dari kapal dengan harga murah. Tetapi Kalau mereka mau membakar ikan kemudian dibumbui, keuntunganya bisa 400 persen. Harapan saya, acara ini menjadi stimulus bagi warga Muncar untuk bisa mengolah ikan, seperti membakar ikan dan menyajikan ikan yang benar dan enak,” ujarnya dalam Festival Pasar Ikan di Banyuwangi, Sabtu (15/10).  

Dalam festival itu ditampilkan kekayaan maritim kabupaten berjuluk "the Sunrise of Java" tersebut, mulai dari beragam ikan laut yang banyak ditemui di perairan Banyuwangi, hasil olahan ikan, hingga bakar ikan masal oleh warga dan nelayan  di Muncar.

Pagi itu, ratusan masyarakat nelayan Muncar berbondong-bondong menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Muncar, Banyuwangi. Mereka yang rata-rata datang berkempok ini akan membakar ikan laut masal.

Sebanyak dua ton ikan laut berbagai jenis dibakar bersama di TPI Muncar. Ikan hasil laut nelayan Muncar itu dibakar di ratusan pemanggangan yang disiapkan panitia. Ikan yang dibakar dalam even ini, seperti kakap, putihan, lemuru, kerapu, bawal, kerapu zebra dan lain-lain.

Biasanya di TPI ini hanya sebagai tempat transaksi penangkapan ikan dari laut untuk dipindah ke darat. Tapi hari itu TPI berubah menjadi wahana pembakaran ikan. Jalanan TPI dipenuhi bata dan panggangan ikan yang ditata rapi disertai asap berkepul.

Panitia sempat kerepotan mengatur pengunjung yang mendekati pemanggangan ketika ikan sedang dibakar. Tak ayal ikan yang dibakar jadi rebutan warga untuk disantap. Untungnya, kondisi ikan sudah setengah matang sehingga masih bisa dinikmati.

Bupati Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyatakan gelaran festival ini untuk mendorong kebanggaan rakyat akan potensi maritimnya. Yang kedua, Anas berharap nelayan Banyuwangi bisa mengolah hasil laut ini menjadi produk yang memiliki nilai tambah.

Selain itu, kata Bupati Anas, digelarnya even semacam ini bisa menaikkan pendapatan nelayan, terutama saat siklus ikan mulai turun. Misalnya saat ini musimnya tangkapan ikan nelayan agak sepi, dengan adanya festival ini banyak wisatawan yang penasaran datang ke Muncar untuk melihat pasar ikan di wilayah selatan itu. Muncar bisa menjadi destinasi wisata bahari alternatif.

"Ini bisa mendorong perekomian mereka tetap tumbuh. Untuk menjadikan Muncar sebagai destinasi bahari yang menarik, saya minta nelayan dan pedagang ikan terus menjaga kebersihan pelabuhan Muncar. Sekali lagi, olahan produk dari hasil laut juga terus ditingkatkan untuk menjadi oleh-oleh wisatawan," ujar Anas.

Lewat festival ini, imbuh Bupati Anas, akan menjadi inspirasi rakyat untuk menggelar even serupa. “Festival ini harapan saya akan tumbuh di beberapa wilayah, seperti Rogojampi, Pancer, yang memiliki TPI," harap Anas.

Produksi perikanan tangkap di Banyuwangi meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 ini produksi perikanan tangkap di Banyuwangi mencapai 61,178 juta kilogram, naik dibanding 2014, yang mencapai 60,66 juta kilogram.  Adapun perikanan budidaya mencapai 25,11 juta kilogram pada tahun 2015, sedangkan 2014 24,21 juta kilogram.

Total nilai perdagangan untuk perikanan tangkap mencapai Rp 1,244 triliun 2015, Rp. 1, 024 triliun di tahun 2014. Adapun perikanan budidaya sebesar Rp 841,207 miliar di tahun 2015, turun nilai rupianya dari 2014 Rp. 877, 586 juta.

Festival ikan tersebut mampu menaikkan omzet sejumlah pedagang ikan. Salah satunya, Siti Suliyah, (45). Saat ada festival ikan bakar dibuka, ikannya laku sekitar 50 kg, dengan jenis ikan yang bervariasi. Misalnya, ikan kakap kecil dijual Rp 30 ribu/kg, kakap Rp 35/kg dan ikan putihan Rp 45/kg.

Selain pedagang, para pengunjung yang hadir pun merasa puas dengan gelaran ini, mereka tidak hanya menikmati ikan bakar saja, namun meeka bisa membeli beraneka produk olahan hasil laut Banyuwangi. Seperti nugged ikan, abon, ikan asin kering, hingga kerupuk ikan.  

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Periklut) Banyuwangi, Pujo Hartanto mengatakan selain mempromosikan ikan hasil laut warga Muncar, juga sebagai upaya kampanye gemar makan ikan untuk warga Banyuwangi.  Mengingat tingkat konsumsi ikan warga Banyuwangi masih di bawah tingkat konsumsi ikan nasional.

"Data Dinas Periklut, konsumsi ikan warga Banyuwangi masih 31 kilogram per kapita per tahun. Sementara konsumsi ikan nasional mencapai 40 kilogram per kapita per tahun," ujarnya.

Banyuwangi Fish Market Festival ini merupakan rangkaian agenda Banyuwangi Festival 2016. Di tempat yang sama, besok Minggu (16/10) akan digelar Petik Laut Muncar, sebuah upacara sedekah laut sebagai bentuk ucapan syukur atas keberkahan hasil laut yang didapat Nelayan Muncar. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016