Pamekasan (Antara Jatim) - Hujan deras yang mengguyur Pamekasan, Jawa Timur dalam tiga hari terakhir ini menyebabkan jembatan penghubung desa di Kecamatan Waru, Pamekasan putus.
Jembatan yang putus itu, di Dusun Paolaseng, Desa Sumber Waru, Kecamatan Waru, sekitar 45 kilometer kearah utara Pamekasan.
"Akibat putusnya jembatan itu, anak-anak yang hendak berangkat sekolah terpaksa harus menyeberang sungai," kata babinsa di desa itu, Sertu Abdul Salam kepada Antara di Pamekasan, Kamis malam.
Sertu Abdus Salam menjelaskan, jembatan penghubung desa itu putus pada 11 Oktober 2016 sekitar pukul 21.00 WIB.
Selain karena diguyur hujan deras, yang juga menjadi penyebab, karena Plengsengan yang berada disebelah kanan dan kiri jembatan tidak kuat menahan derasnya air hujan hingga mengakibatkan jembatan ambruk.
Menurut Sertu Abdus Salam, jembatan yang putus itu merupakan akses penghubung antara Dusun Paolaseng dan Dusun Gadding, Desa Sumber Waru.
"Dengan putusnya jembatan tersebut aktivitas warga menjadi terganggu, kondisi jembatan tidak bisa dilewati kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat," katanya, menjelaskan.
Akibatnya, para siswa yang hendak sekolah terpaksa menyeberang sungai, karena jembatan tidak bisa difungsikan.
Babinsa Abdus Salam menjelaskan, pihaknya telah melaporkan jembatan putus di Desa Sumber Waru itu ke Pemkab Pamekasan melalui Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Pada Kamis (13/10) petugas gabungan melakukan pengecekan ke lokasi bencana, mendata kerugian material jembatan putus itu.
Hujan deras yang terjadi di Pamekasan selama tiga hari ini, juga menyebabkan terjadinya banjir di Kota Pamekasan, yakni di perkampungan warga di Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Kota, Pamekasan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016