Surabaya, (Antara Jatim) - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) berencana membuka kantor cabang di wilayah Kepulauan Riau, khususnya di Batam, karena potensi perdagangan ke wilayah tersebut cukup besar.

Direktur Utama Bank Jatim R Soeroso, Kamis mengatakan rencana itu telah disiapkan, dan pada kuartal IV 2016 siap dibuka kantor cabang Bank Jatim di Batam, karena potensi dana dari Batam juga banyak diincar dari WNI yang bekerja di Singapura dan Malaysia, namun tinggal di Batam. 

"Saat ini proses perizinan pembukaan kantor cabang hanya tinggal menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) keluar," kata Soeroso, di Surabaya.

Ia mengatakan potensi perdagangan Jatim dengan Kepulauan Riau khususnya Batam rata-rata mencapai Rp280 triliun per tahun. 

"Kalau satu cabang saja mampu membiayai perdagangan di sana, dan ini bisa melebihi (pembiayaan) kantor cabang di Jawa. Belum lagi akses funding-nya," katanya.

Ia menjelaskan, secara umum Bank Jatim memang terus mengincar pembiayaan perdagangan antar pulau, sebab pasar tersebut tidak banyak diambil oleh perbankan umum lainnya.

"Sekitar 85 persen pembiayaan perdagangan antar pulau di Jatim itu berasal dari Bank Jatim. Karena kami punya jaringan kantor cabang tiap kota dan kabupaten, dan memang kami harus mendukung upaya Pemda untuk mendongkrak pendapatan masyarakat dan perekonomian Jatim," katanya.

Mantan Dirut PT Bank Perkreditan Rakyat Jawa Timur (Bank UMKM) itu mengatakan bukan hanya pedagang yang diincar, namun pembeli (buyer) dari luar Jatim juga turut menjadi pangsa pasar strategis untuk menyalurkan pembiayaan perdagangan. 

"Caranya, dengan menggunakan 'letter of credit' (L/C) atau surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN)," katanya.
      
Menurut Soeroso saat ini kondisi perdagangan antar pulau dan antar negara juga sedang bagus, karena membaiknya ekonomi negara.

"Perdagangan dengan luar negeri, Jatim masih didorong oleh perdagangan dengan Malaysia dan Singapura, sedangkan dalam negeri tercatat Batam menjadi salah satu pendorong perekonomian Jatim," katanya.

Sementara itu terkait kondisi aset Bank Jatim, Soeroso menyebut tumbuh lebih baik, dab tercatat hingga September 2016 mencapai Rp50,15 triliun, atau tumbuh 13,41 persen secara tahun ke tahun atau "year on year" (yoy). 
      
Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh lebih tinggi yakni 15,78 persen dengan perolehan sebesar Rp41,2 triliun, atau total pendanaannya tumbuh 20 persen, dengan total hingga mencapai Rp43 triliun.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016