Situbondo, (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten dan DPRD Situbondo, Jawa Timur sepakat akan berkirim surat pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyampaikan keberatan dan perlu pengkajian ulang atas rencana penutupan tiga pabrik gula di "Kota Santri" itu.

"Hari ini kami dari DPRD, Bupati Dadang Wigiarto dan Wakil Bupati Yoyok Mulyadi beserta Administratur (ADM) PG Panji, PG Olean, PG Wringinanom dan juga ADM PG Asembagus selaku koordinator ADM di Situbondo kita undang untuk duduk bersama terkait penutupan tiga PG tersebut," kata anggota Komisi II DPRD Situbondo Hadi Prayitno di Situbondo, Kamis.

Ia mengemukakan bahwa mengundang Bupati Wakil Bupati dan tiga administratur pabrik gula yang akan ditutup pada 2017 serta ADM PG Asembagus, guna membahas penutupan tiga PG yang selama ini masih berproduksi.

Setelah menanyakan terhadap tiga ADM PG Panji, PG Olean dan PG Wringinannom, kata dia, sebenarnya di Kabupaten Situbondo masih sangat berpotensi menjadi swasembada gula.

"Kalau tiga PG itu ditutup bagaimana nasib karyawan dan para petani tebu? sudah jelas di Situbondo para petani menggantungkan penghasilannya pada tanaman tebu. Oleh karena itu kami (DPRD dan Pemkab Situbondo) akan memperjuangkan dengan mengirim surat pada Kementerian BUMN," ujarnya.

Ia menyebutkan, dari hasil rapat tersebut menghasilkan rekomendasi yang akan disampaikan langsung pada Kementerian BUMN, di antaranya menyampaikan kondisi riil potensi Situbondo mendukung swasembada gula dan ketersediaan lahan yang mencukupi serta kabupaten setempat yang memiliki rendemin gula paling tinggi se-Indonesia.

Sementara itu, Wakil Bupati Situbondo Yoyok Mulyadi mengatakan, keberatan dan menolak rencana penutupan tiga PG tersebut karena berdampak luas terhadap petani tebu.

"Yang jelas kami keberatan dan menolak. Pemkab dan DPRD akan memperjuagkan agar supaya tiga PG tersebut tidak ditutup," ucapnya.

Sementara Administratur PG Asembagus Achmad Barnas mengakui bahwa tiga pabrik gula yang rencananya akan ditutup itu selama ini luas tanamnya kurang, sehingga saat PG tersebut beroperasi akan merugi.

"Sebenarnya tiga pabrik gula yang akan ditutup itu perlu menambah luas tanaman tebu agar dapat menutupi biaya operasional selama produksi," ucapnya.(*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016