Tulungagung (Antara Jatim) - Akses jalan lingkar Waduk Wonorejo yang menghubungkan beberapa desa di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur masih tertutup material longsor sejak Minggu (9/10).
Kabid Kedaruratan, Logistik dan PMK Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nadlori Alwi, Rabu mengatakan, upaya normalisasi sudah dilakukan warga dengan dibantu TNI-Polri maupun relawan BPBD.
Namun karena material longsor sangat banyak, aksi gotong-royong warga sejak Selasa hanya berhasil membuka jalur untuk roda dua saja, kata Alwi.
"Perlu alat berat untuk menyingkirkan material longsor tersebut," kata Nadlori Alwi.
Ia mengatakan, ketebalan material longsor mencapai satu meter dan menutup jalan lingkar waduk hingga sepanjang 20 meter lebih.
Alwi mengatakan, BPBD sudah meminta bantuan ke pemerintah daerah melalui dinas pekerjaan umum bina marga dan cipta karya untuk segera dikirimkan alat berat guna menyingkirkan material longsor tersebut.
"Kami masih menunggu alat berat untuk membuka akses menjadi normal kembali," ujarnya.
Menurut warga, longsor dipicu hujan deras yang menyebabkan tebing setinggi 10 meter di sisi jalan lingkar waduk ambrol dan menujup akses jalan yang menghubungkan Desa Mulyosari dengan Desa Wonorejo, Kecamatan Pagerwojo.
Akibat kejadian tersebut, ratusan keluarga di Desa Mulyosari terisolir serta melumpuhkan akses perekonomian warga setempat.
Pada Rabu pagi, warga dibantu TNI, Polri dan BPBD kembali melakukan kerja bakti masal menyingkirkan sebagian material longsoran untuk membuka akses jalan kendaraan roda dua sembari menunggu alat berat datang.
"Aktifitas warga sempat lumpuh total. Dengan tertutupnya akses utama, praktis warga kami terisolir," ujarnya.
Ia berharap pemkab segera mengirimkan bantuan operasional alat berat guna menyingkirkan meterial longsoran yang masih menumpuk.
"Supaya aktifitas warga bisa kembali berjalan normal," ujar Sumani.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Kabid Kedaruratan, Logistik dan PMK Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nadlori Alwi, Rabu mengatakan, upaya normalisasi sudah dilakukan warga dengan dibantu TNI-Polri maupun relawan BPBD.
Namun karena material longsor sangat banyak, aksi gotong-royong warga sejak Selasa hanya berhasil membuka jalur untuk roda dua saja, kata Alwi.
"Perlu alat berat untuk menyingkirkan material longsor tersebut," kata Nadlori Alwi.
Ia mengatakan, ketebalan material longsor mencapai satu meter dan menutup jalan lingkar waduk hingga sepanjang 20 meter lebih.
Alwi mengatakan, BPBD sudah meminta bantuan ke pemerintah daerah melalui dinas pekerjaan umum bina marga dan cipta karya untuk segera dikirimkan alat berat guna menyingkirkan material longsor tersebut.
"Kami masih menunggu alat berat untuk membuka akses menjadi normal kembali," ujarnya.
Menurut warga, longsor dipicu hujan deras yang menyebabkan tebing setinggi 10 meter di sisi jalan lingkar waduk ambrol dan menujup akses jalan yang menghubungkan Desa Mulyosari dengan Desa Wonorejo, Kecamatan Pagerwojo.
Akibat kejadian tersebut, ratusan keluarga di Desa Mulyosari terisolir serta melumpuhkan akses perekonomian warga setempat.
Pada Rabu pagi, warga dibantu TNI, Polri dan BPBD kembali melakukan kerja bakti masal menyingkirkan sebagian material longsoran untuk membuka akses jalan kendaraan roda dua sembari menunggu alat berat datang.
"Aktifitas warga sempat lumpuh total. Dengan tertutupnya akses utama, praktis warga kami terisolir," ujarnya.
Ia berharap pemkab segera mengirimkan bantuan operasional alat berat guna menyingkirkan meterial longsoran yang masih menumpuk.
"Supaya aktifitas warga bisa kembali berjalan normal," ujar Sumani.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016