Tulungagung (Antara Jatim) - Belasan desa di empat kecamatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur rawan terdampak banjir dan tanah longsor seiring meningkatnya intensitas hujan selama beberapa beberapa hari terakhir.
"Empat kecamatan meliputi Pagerwojo, Sendang, Bandung dan Besuki," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tulungagung Soeroto di Tulungagung, Senin.
Soeroto memaparkan, dua kecamatan yang terancam bencana tanah longsor adalah Kecamatan Sendang dan Pagerwojo.
Di dua daerah itu, longsor sudah terjadi sepuluh kali dalam kurun dua bulan terakhir.
"Dua kecamatan yang juga memiliki dataran tinggi seperti Pucanglaban dan Tanggunggunung kecil kemungkinan terjadi longsor sebab kondisi tanahnya berbeda dengan di Kecamatan Pagerwojo maupun Sendang," katanya.
Sementara, dua kecamatan yang rentan mengalami banjir bandang diidentifikasi tim BPBD Tulungagung berada di Kecamatan Bandung dan Besuki.
Menurut Suroto, dua kecamatan itu berisiko mengalami banjir bandang dampak luapan air dua aliran sungai besar, yakni Sungai Parit Agung yang berasal daru Tulungagung dan Parit Raya yang berasal dari beberapa anak sungai di Kabupaten Trenggalek.
"Dua wilayah tersebut selalu menjadi langganan banjir, sebab melihat dari letak geografis lokasi berada di daratan rendah dan apabila debit air dari Watulimo tinggi maka akan menambah debit air sungai sehingga air meluap ke permukiman warga," katanya.
Soeroto menambahkan, hujan deras yang mengguyur wilayah Tulungagung hingga menyebabkan sejumlah bencana di beberapa titik.
BPBD saat ini sudah melakukan pendataan guna penyaluran bantuan kepada korban bencana.
"Saat ini pendataan untuk korban bencana sudah kami lakukan, untuk memastikan jumlah bantuan yang akan dikirimkan nantinya," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Empat kecamatan meliputi Pagerwojo, Sendang, Bandung dan Besuki," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tulungagung Soeroto di Tulungagung, Senin.
Soeroto memaparkan, dua kecamatan yang terancam bencana tanah longsor adalah Kecamatan Sendang dan Pagerwojo.
Di dua daerah itu, longsor sudah terjadi sepuluh kali dalam kurun dua bulan terakhir.
"Dua kecamatan yang juga memiliki dataran tinggi seperti Pucanglaban dan Tanggunggunung kecil kemungkinan terjadi longsor sebab kondisi tanahnya berbeda dengan di Kecamatan Pagerwojo maupun Sendang," katanya.
Sementara, dua kecamatan yang rentan mengalami banjir bandang diidentifikasi tim BPBD Tulungagung berada di Kecamatan Bandung dan Besuki.
Menurut Suroto, dua kecamatan itu berisiko mengalami banjir bandang dampak luapan air dua aliran sungai besar, yakni Sungai Parit Agung yang berasal daru Tulungagung dan Parit Raya yang berasal dari beberapa anak sungai di Kabupaten Trenggalek.
"Dua wilayah tersebut selalu menjadi langganan banjir, sebab melihat dari letak geografis lokasi berada di daratan rendah dan apabila debit air dari Watulimo tinggi maka akan menambah debit air sungai sehingga air meluap ke permukiman warga," katanya.
Soeroto menambahkan, hujan deras yang mengguyur wilayah Tulungagung hingga menyebabkan sejumlah bencana di beberapa titik.
BPBD saat ini sudah melakukan pendataan guna penyaluran bantuan kepada korban bencana.
"Saat ini pendataan untuk korban bencana sudah kami lakukan, untuk memastikan jumlah bantuan yang akan dikirimkan nantinya," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016